Dompu (EDITOR News) – Para pedagang kecil di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat mulai resah dengan menjamurnya raksasa bisnis ritel belakangan ini.
Rasa waswas pengusaha kios, pedagang lapak, dan pedagang kaki lima yang menjual sembilan bahan pokok di Dompu dihantui karena kehadiran raksasa bisnis dimaksud dapat merontokkan usaha kecil mereka.
Mewakili seluruh pedagang kecil pencari nafkah di Dompu, kepada Editor News, Rabu (21/09/22), seorang pedagang yang enggan disebut namanya menyatakan menolak, masuk dan beroperasinya raksasa bisnis Alfamart, Indomaret, dan ‘Alfamart dengan nama lain Goldenmart’ di Dompu.
Selain menolak, dia menuturkan secara resmi sudah meminta perlindungan ke pemerintah Kabupaten Dompu akan keberlangsungan usaha pedagang kecil dalam hal ini meminta Bupati Dompu agar tidak mengizinkan Alfamart, Indomaret, dan ‘Alfamart dengan nama lain Goldenmart’ membuka usahanya di seluruh wilayah Kabupaten Dompu.
Kemudian, yang sudah terlanjur diberikan izin lanjut ia untuk ditinjau kembali dan dicabut. Selain itu, dirinya meminta Bupati agar usaha sejenis yang sudah beroperasi dimohon untuk ditutup secara permanen atau melalui Perda seperti Goldenmart karena diduga nama lain dari Alfamart.
Kecemasan dan penolakan para pedagang kecil akan beroperasinya raksasa bisnis seperti Alfamart, Indomaret, dan ‘Alfamart dengan nama lain Goldenmart’ seperti diungkapkannya karena alasan :
1. Dengan tumbuh subur dan menggeliatnya usaha kecil, toko, kios, lapak, pedagang kaki lima yang menjual sembilan bahan pokok yang tersebar mulai dari perbatasan dengan Kabupaten Bima, Hu’u, Kilo, Pekat sampai ke perbatasan dengan Sumbawa Besar menandakan ekonomi masyarakat Dompu membaik. Tetapi dengan masuk dan beroperasinya usaha sekelas Alfamart, Indomaret, dan ‘Alfamart dengan nama lain Goldenmart’ dengan menjual barang sembako, barang yang sama dijual oleh toko, kios, lapak, dan pedagang kaki lima maka akan mematikan gulung tikar usaha-usaha kecil tersebut.
2. Rencana dan lokasi yang dipilih oleh Alfamart, Indomaret, dan ‘Alfamart dengan nama lain Goldenmart’ cukup banyak mulai dari kota sampai pelosok desa, sudah pasti akan mematikan usaha toko, kios, lapak, dan pedagang kaki lima yang menjual barang sembilan bahan pokok.
“Saya sebagai ibu rumah tangga yang telah merintis usaha kios sejak tahun 1994 sampai sekarang sesuai anjuran pemerintah untuk menggalakkan Peningkatan Usaha Keluarga (UP2K) dengan binaan dari Dinas Koperasi Kabupaten Dompu, Kantor Pos dan Giro Dompu, dan BRI Cabang Dompu, alhamdulillah sudah merasakan hasilnya walaupun masih jauh dari cukup. Tetap dengan masuknya pengusaha besar sekelas Alfamart, Indomaret, dan ‘Alfamart dengan nama lain Goldenmart’ sampai ke pelosok desa dengan menjual barang yang sama yaitu barang sembako kami akan kalah bersaing,” keluhnya meringis.