Berita - EDITOR I News
  • Politik
  • Pemerintahan
    • Eksekutif
    • Legislatif
    • Yudikatif
  • Korupsi
  • Liputan Mendalam
  • Demokrasi
    • Pemilu
    • Pilgub
    • Pilkada
  • Karangan Khas
  • Viral
No Result
View All Result
  • Politik
  • Pemerintahan
    • Eksekutif
    • Legislatif
    • Yudikatif
  • Korupsi
  • Liputan Mendalam
  • Demokrasi
    • Pemilu
    • Pilgub
    • Pilkada
  • Karangan Khas
  • Viral
No Result
View All Result
Berita - EDITOR I News
No Result
View All Result
Home Advertorial

Kampung KB Fokus Dalam Penanganan Stunting Untuk Mencapai Masyarakat Sejahtera

by EDITOR I News
23 September 2019
in Advertorial
0 0
0
Yayat N

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan KB DPPKB, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, Yayat Nurhidayat, S.KM. (Foto ; yy).

Share on FacebookShare on Twitter

SUARABBC, Dompu – Dinas Pengendalian Penduduk dan KB, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, melalui Bidang Pengendalian Penduduk dan KB terus berupaya menangani stunting pada anak anak di Desa yang yang menjadi Lokus Kampung KB.

Dijelaskan Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan KB DPPKB Yayat Nurhidayat, S.KM., “Kalau kita berbicara masalah Stunting masalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting itu sendiri terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun”.

Selain pertumbuhan terhambat, stunting juga dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal, yang menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang kurang, serta prestasi sekolah yang buruk.

Untuk penanganan stunting itu dilakukan melalui kegiatan sosialisasi pola hidup sehat di masyarakat. Pola hidup sehat salah satunya asupan gizi yang cukup dan seimbang bagi anak anak.  

Selain itu, juga sosialisasi dibeberapa Desa dengan tema 1000 HPK atau hari kehidupan pertama bagi anak, karena penanganan stunting diakuinya juga tidak terlepas program DPPKB seperti pembinaan di Kelompok-Kelompok BKB (Bina Keluarga Balita), karena DPPKB bukan saja mencari siapa yang ingin ber KB, tetapi bagaimana masyarakat itu Sehat dan Sejahtera,” ujar Yayat, Senin, 23 September 2019.

Baca juga :   Kabupaten Berau studi banding soal pertanian dan peternakan di Dompu

Dia kemudian mengungkapkan kondisi riil di lapangan kenapa banyak terjadinya stunting. Stunting di Dompu banyak muncul karena kesalahan dalam asuhan, pola makan. Artinya, orang tua rata-ratadi beberapa Desa yg menjadi Lokus stanting lebih banyak memberikan uang jajan kepada anak anaknya dibanding memberikan asupan gizi yang seimbang, sehingga anak anak banyak yang membeli cemilan untuk di makan. Contohnya, banyak sekali anak anak yang membeli makanan di kios kios seperti Citato, Citos, Taro dan sejenisnya, dimana dalam makanan tersebut banyak bahan kimianya dan kalau kita makan akan terasa cepat kenyang, sehingga vitamin dan kalori sama sekali anak anak tidak mendapatkannya, dan dicemilan tersebut banyak kandungan Fitcin. Padahal kandungan fitcin bisa mengakibatkan kerusakan otak, sumber kanker dan dapat menyebabkan kelumpuhan.

Dijelaskan, ada beberapa faktor sehingga munculnya stunting, pertama faktor ekonomi, terus yang kedua banyak masyarakat yang menitipkan anak nya kepada tetangga atau kepada pengasuh karena mereka (orang tua) pergi ke lahan. Pada saat itu, pola makan anak tidak terpantau. Lalu ketiga banyaknya masyarakat yang menjadi TKW dan meninggalkan anaknya untuk hidup dengan nenek dan kakek nya, termasuk juga dengan tingkatnya angka Perceraian dapat mengakibatkan anak anak stunting.

Baca juga :   Pelatihan KSP dan USP sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi daerah

Di Dompu, ada beberapa Desa yang menjadi locus stunting sambung dia, yaitu Desa Riwo, Bakajaya, O`o, Katua, Ranggo, Desa Sorinomo, dan Desa Cempi serta Desa Daha. Lokus stunting ditetapkan oleh Dikes Kabupaten Dompu.

Desa yang didalamnya terdapat stunting diketahui pada saat pencanangan kampung KB. Di Dompu ada 19 Desa kampong KB. “Tau tau nya didalam pencanangan kampung KB itu, ada Desa sebagai locus untuk penanganan stunting,” terang Yayat.

Sejarah kampung KB sendiri awal penancangannya karena pertama daerah tertinggal, dan kedua masih kurangnya partisipasi untuk ber KB, dan itu di tahun 2017. Kemudian pencanangan tahun 2018 di fokuskan bagi Desa desa yang stunting. “Ada 10 Desa di 2018 yang kami canangkan untuk masalah stunting. Pada saat pencanangan itu juga, kami sudah menetapkan Bapak dan Ibu stunting,” ujar Yayat.  

Menurut UNICEF, stunting didefinisikan persentase anak anak usia 0 sampai 59 bulan dengan tinggi dibawah minus (stunting sedang dan berat) dan minus tiga (stunting kronis) diukur dari standard pertumbuhan anak keluaran WHO. (my/*).

Tags: 1000 hpkdppkb dompustunting

Related Posts

Yang mau cuci darah ke RSUD Dompu saja
Advertorial

Yang mau cuci darah ke RSUD Dompu saja

17 Agustus 2022
Sekda apresiasi pelayanan PKM Dompu Timur dan Dompu Barat
Advertorial

Sekda apresiasi pelayanan PKM Dompu Timur dan Dompu Barat

15 Agustus 2022
Peradaban tinggi 4 abad lalu di sekitar Teluk Saleh
Advertorial

Peradaban tinggi 4 abad lalu di sekitar Teluk Saleh

31 Juli 2022
Next Post
HI Dikpora

Melamar ke PDIP Untuk Cabup, Kepala Dikpora Dompu Labrak PP 42?

iris

Tawon Liar Makan Korban, Kadikes Janji Akan Segera Sidak Sejumlah Apotik

Terbaru

Dukungan kepada Anies Baswedan semakin kokoh : Nasdem, Demokrat, dan PKS tandatangani Piagam Kerjasama
Pemilu

Dukungan kepada Anies Baswedan semakin kokoh : Nasdem, Demokrat, dan PKS tandatangani Piagam Kerjasama

by EDITOR I News
24 Maret 2023
0

Jakarta (EDITOR I News) - Satu lagi batu pijak penting tercapai. Tiga partai politik yang telah memberikan dukungan resmi dan...

Read more
Disnakeswan dan Dikes Dompu cepat tangani korban anjing rabies

Disnakeswan dan Dikes Dompu cepat tangani korban anjing rabies

23 Maret 2023
Masjid Agung Baiturrahman Dompu sholat taraweh perdana puasa ramadhan 1444 H

Masjid Agung Baiturrahman Dompu sholat taraweh perdana puasa ramadhan 1444 H

22 Maret 2023
Syukuran juara 2 Porprov NTB ke- XI

Syukuran juara 2 Porprov NTB ke- XI

22 Maret 2023
Bonus Atlet Porprov Dompu cair

Bonus Atlet Porprov Dompu cair

22 Maret 2023

Populer

  • Dua tokoh ini pencetus hari jadi Kelurahan Potu

    Dua tokoh ini pencetus hari jadi Kelurahan Potu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hasil Sidang Ketua FKMTI Akan Tentukan Bisa Tidaknya Mafia Tanah Dilenyapkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gelar fit and proper test calon ketua DPAC, BPOKK Demokrat NTB : untuk memastikan komitmen akar rumput

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sosok dibalik suksesnya sidang Ferdy Sambo cs

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Di Mana-mana Pemimpin Membangun Rakyat, Di Sini Membangun Kekayaan Korupsi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Editor.co.id, media siber, hadir sebagai pionir berita sejak tahun 2017 guna menjawab tuntutan kebutuhan informasi masyarakat.

About

  • Mengenai EDITOR I News
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Beriklan

© 2022 Copyright Editor.co.id - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.

No Result
View All Result
  • Politik
  • Pemerintahan
    • Eksekutif
    • Legislatif
    • Yudikatif
  • Korupsi
  • Liputan Mendalam
  • Demokrasi
    • Pemilu
    • Pilgub
    • Pilkada
  • Karangan Khas
  • Viral

© 2022 Copyrights Editor.co.id. Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

You cannot copy content of this page