Dompu (EDITOR News) – Kalangan DPRD Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat geram setelah membaca berita Bank NTB Syariah Cabang Dompu akan mengeksekusi sebuah Mushola di Lingkungan Mantro, Kelurahan Bada, Dompu karena persoalan kredit macet, dimana sertifikat mushola dijaminkan dalam permohonan kredit.
Ketua Komisi 2 DPRD Dompu yang membidangi ekonomi dan keuangan Mohamad Subahan mengecam keras tindakan Bank NTB Syariah diatas. Oleh karena itu, dia menyatakan pihaknya akan mengevaluasi khusus terkait penyertaan modal Pemkab Dompu di bank daerah tersebut karena ada peristiwa unik dan lucu, sekaligus memalukan bagi lembaga perbankan berlabel syariah.
“Masa mushola saja mau diembat,” kecam politisi PPP itu.
Lanjut Subahan, momentum pembahasan APBD perubahan tahun 2022 akan dimanfaatkan untuk membahas khusus penyertaan modal Pemkab Dompu di bank NTB Syariah, pasalnya dana tersebut merupakan milik rakyat yang harus diselamatkan karena kinerja bank NTB Syariah yang buruk.
Menurut dia, perbankan merupakan lembaga keuangan yang ekstra hati-hati didalam mengelola keuangan termasuk penyaluran kredit. Jika ada permohonan kredit oleh masyarakat ataupun lembaga, salah satu hal yang wajib dilakukan oleh bank yaitu mengadakan survei lapangan untuk melihat suatu obyek yang diagunkan.
“Wajib hukumnya divisi kredit melakukan verifikasi faktual di lapangan untuk menghindari kesalahan penyaluran kredit,” terang Subahan.
Artinya sambung dia, kinerja pihak bank tidak memenuhi standar, harusnya bank bisa mengaudit dan memverifikasi nasabah yang memberikan agunan kreditnya terhadap bank, ini peristiwa lucu dan unik.
“Saya sebagai ketua komisi 2 DPRD Kabupaten Dompu memperingati pemerintah kabupaten supaya bisa mengevaluasi kembali penyertaan modal yang diperuntukan kembali ke pihak bank syari’ah. Kasihan rakyat kita yang mana mau di salalahkan. Dalam waktu dekat saya akan memanggil pihak bank untuk mengklarifikasi persoalan ini. Sekali lagi kami ingat kan kepada pihak bank untuk bisa mempertanggungjawabkan persoalan ini,” ucapnya.
Munculnya masalah kredit Mushola Lingkungan Mantro, anggota DPRD dua periode itu mensinyalir ada yang tidak beres diduga ada skandal yang dilakukan oleh oknum karyawan bank dengan pemohon kredit sehingga sertifikat mushola bisa lolos sebagai jaminan.
“Kami akan bongkar dan telanjangi siapa yang bermain disini,” tegas dia.
Katanya, rencana eksekusi mushola oleh pihak bank NTB Syariah merupakan preseden buruk, telah mencoreng muka pemerintah dan nilai-nilai keumatan.