EDITOR I News
  • Politik
  • Pemerintahan
    • Eksekutif
    • Legislatif
    • Yudikatif
  • Korupsi
  • Liputan Mendalam
  • Demokrasi
    • Pemilu
    • Pilgub
    • Pilkada
  • Karangan Khas
  • Viral
No Result
View All Result
  • Politik
  • Pemerintahan
    • Eksekutif
    • Legislatif
    • Yudikatif
  • Korupsi
  • Liputan Mendalam
  • Demokrasi
    • Pemilu
    • Pilgub
    • Pilkada
  • Karangan Khas
  • Viral
No Result
View All Result
EDITOR I News
No Result
View All Result
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Korupsi
  • Liputan Mendalam
  • Demokrasi
  • Karangan Khas
  • Viral
Home Kolom & Opini

Jangan Abai Terhadap Pendidikan

Catatan 100 hari Pemerintahan AKJ - Syah (Bupati dan Wabup Dompu NTB Periode 2021-2026)

by EDITOR I News
7 Juni 2021
in Kolom & Opini
0 0
0
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh : Kmas Ardani Amalsyah*

 

 

Pemerintah Dompu perlu meletakan pondasi utama pembangunan daerah secara tepat dalam upaya percepatan pembangunan daerah untuk semua aspek pembangunan.

Penempatan pondasi utama yang tepat akan membantu pemerintah daerah dalam proses identifikasi posisi diri (awal), evaluasi pengembangan diri, hingga rencana pengembangan diri kedepannya yang diwujudkan dalam sebuah aksi nyata pembangunan daerah.

Pemerintah daerah sudah saatnya berpikir secara sistematis arah kebijakan pembangunan yang lebih baik, dimana indikatornya adalah daerah tidak lagi berorientasi pada suksesnya merealisasikan program pembangunan sebagai keberhasilan, namun juga berpikir tentang keberlangsungan apa yang telah direalisasikan (pasca pembangunan itu terlaksana).

Sumber daya manusia berkualitas (kualitas masyarakat) adalah pondasi awal (utama) mutlak yang perlu dibangun sebagai subjek dan objek pembangunan disemua bidang, dan untuk merealisasikan pembangunan SDM yang baik itu dimulai dari pendidikan dasar, menengah, atas hingga pendidikan tinggi bagi putra-putri daerah.

Bila itu dijadikan pondasi maka akan terjadi lompatan yang sangat jauh dalam proses pembangunan daearah kedepannya dan goal utama pemerintah dalam mewujudkan masyarakat mandiri menjadi lebih clear karena pendidikan merupakan jantung dari proses pembangunan.

Dengan pemerintahan yang baru pasca terpilihnya Bupati dan Wakil Bupati baru yang telah bekerja kurang lebih 100 hari saat ini kembali menjadi oase bagi masyarakat di bumi dengan selogan “Nggahi Rawi Pahu”.

Target 100 hari bukan indikator mutlak untuk memvonis gagal atau tidaknya pemerintah, namun dalam 100 hari itulah bisa dilihat dan dinilai dasar-dasar apa untuk pembangunan kedepan.

Kemarin tanggal 6 Juni 2021 tepat 100 hari pemerintahan AKJ Syah. 100 hari yang lalu pemerintahan baru ini menjanjikan empat program prioritas yaitu kelestarian hutan, air bersih, penerangan jalan, dan reformasi birokrasi.

Masyarakat berharap banyak akan hadirnya program pembangunan yang cerdas, terukur, realistis (sesuai kondisi dan kebutuhan), hingga dengan tujuan yang jelas dan berjangka panjang (visioner).

Seperti diketahui bahwa harapan mulia tersebut bukanlah kali pertama dipanjatkan oleh masyarakat, namun terjadi disetiap ada pemimpin baru yang terpilih mulai dari level Bupati, Gubernur hingga harapan itu ditujukan kepada Presiden.

Mimpi yang sama pada pemimpin yang baru, namun selalu saja sulit untuk dipahami dan tidak bisa direalisasikan dengan optimal oleh para pemimpin-pemimpin baru tersebut. Kasusnya selalu sama yaitu kesadaran pembangunan daerah yang belum menempatkan kualitas manusia sebagai dasar dari sebuah pembangunan. Dan kegagalan harapan itu untuk dapat direalisasikan sepertinya akan terjadi diera Kader Jaelani dan Syahrul Parsan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Dompu periode 2021-2024 (AKJ-SYAH). Merujuk pada Rencana Awal (Ranwal) arah kebijakan Pemda Dompu yang masih belum menunjukan fokus kebijakan pada kualitas manusia.

Baca juga :   Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Usia Dini DPPKB Kab. Dompu - NTB Tahun 2018

Pertanyaan pemantik yang menarik untuk dianalisa adalah “Apa benar AKJ-SYAH belum menempatkan pembangunan kualitas manusia sebagai prioritas utama pembangunan dalam jangka pendek, menegah, dan panjang sehingga mereka akan kembali gagal membangun Dompu secara holistik?

Apa ini tetap akan seperti “Pemerintah berhasil memasang AC/pendingin di ruangan ASN nya, namun lupa membuat ASN nya paham bahwa bila ruang yang sudah ber AC maka jendelanya jangan dibuka atau juga jangan merokok didalamnya, karena bila jendelanya dibuka sistem kerja AC tidak lagi berguna, dan atau bila jendelanya ditutup tapi merokok didalamnya AC nya bakal baik-baik saja namun ASN nya dalam masalah kesehatan, sehingga keberhasilan memasang AC diruang ASN menjadi sia-sia karena setelah AC dipasang user/ASN didalamnya tidak paham”.

Contoh lain dimasyarakat ialah dimana pemerintah berhasil menfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan kolam portable untuk budidaya ikan lele, setelah terinstal dan didampingi dalam kurung waktu terbatas, setelah itu ditinggal dengan harapan ada kemandirian namun ternyata usai itu terlaksana masyarakat tidak juga bisa mandiri karena mereka sebenarnya belum cukup berkualitas untuk bisa mandiri.

Akhirnya semua upaya pemerintah menjadi gagal, dan di endingnya pemerintah jumawa berkata bahwa “kami udah optimal (semua sudah dilakukan secara baik) tapi kembali lagi kemasyarakat kita yang belum memiliki budaya kesadaran untuk mandiri, mentalnya selalu ingin bergantung pada pemerintah”.

Padahal pertanyaannya bisa dibalik “Siapa sebenarnya yang belum sadar? atau belum paham tentang bagaimana cara mandiri dan memandirikan, masyarakat atau pemerintahnya? Padahal dalam kasus-kasus tersebut jelas akan meringankan tugas dan kerja pemerintah bila pemerintah fokus tentang bagaimana mencerdaskan dulu masyarakatnya, dimana bila kualitas manusianya sudah baik, mereka akan sangat mengerti bahwa hidup secara mandiri adalah tujuan dan bahkan merekalah yang akan membantu pemerintah dengan karia dan upaya mandirinya disemua sektor.

Kontekstualnya adalah pemda Dompu dipandang perlu memperhatikan lagi tentang fasilitas dan layanan pendidikan dari tingkat dasar sampai tinggi yang ada di Dompu baik yang dimiliki pemerintah maupun swasta.

Perlu ditetapkan sebuah target baru yang lebih baik untuk perbaikan secara jelas sehingga out put pendidikan dan kearah mana masyarakat terdidik akan diarahkan, apakah nanti mereka menjadi entrepreneur, abdi negara, budayawan, politisi, atau agen demonstrasi? tergantung kolaborasi masif pemerintah dan masyarakat.

Baca juga :   Rakyat Mengakui Kehebatan Anies, Tapi “Guru Bangsa” Kompak Menjegal

Keberadaan satuan pendidikan mulai dari PAUD, TK, SD, MI, SMP, MTS, SMA, SMK, MA, Kampus, dan lembaga pendidikan, dari pihak pemerintah maupun swasta perlu diajak berkolaborasi secara jelas, dengan MoU rinci, dukung apa yang bisa didukung yang penting memiliki komitmen dalam mewujudkan target yang disepakati bersama secara bertahap.

Perlibatan pihak-pihak tersebut dioptimalkan, sampaikan bahwa pemerintah ingin semua pihak yang bertanggung jawab mendidik anak dan generasi Dompu memaksimalkan perannya, kami ingin Dompu ramai dan pembangunan manusia, sosial budaya, ekonomi dan lain sebagainya, gerbang masuknya adalah sekolah dan kampus.

Kampus harus jadi portal (pintu masuk) tamu dari sabang sampai merauke bahkan dari penjuru dunia, apa yang bisa kami (pemerintah) bantu kita berkolaborasi. Sebagian dari kampus, dan sebagian dari kami karena kami tau bila kampus ramai oleh pendatang maka hukum ekonomi akan tumbuh disekitar itu sehingga baik buat percepatan pembangunan daerah.

Dan untuk semua lembaga kursus dan pelatihan mari kita didik lebih baik dan lebih banyak lagi masyarakat sampai ke lapisan akar rumput, semua harus memiliki keahlian, dan kami yakin kahlian itu akan memandirikan masyarakat kita bahkan akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat dilingkungan sekitar bahkan dari daerah lain, ini juga akan memaksimalkan percepatan pembangunan daerah.

Catatan penting yang tidak bisa diabaikan yaitu nasib pendidikan setelah dihantam covid-19.

Ada pengaruh pandemi corona terhadap dunia pendidikan dan hal tersebut sangat dikhawatirkan oleh semua pihak terutama orang tua murid.

Tidak perlu kalap, pemerintah daerah bisa menggenjot dinas terkait untuk berpikir dan memeras otak bagaimana mengambil hal positif dibalik serangan covid-19. Carikan formulasinya, tidak harus menunggu operan kebijakan dari pusat.

Kekhawatiran lainnya mungkin dampak belajar daring dengan teknologi, dimana anak lebih monoton bermain game ketimbang belajar mandiri dari fasilitas yang ada. Disinilah peran besar pemerintah, satu sisi menjawab kekhawatiran dan lain sisi menyambut digitalisasi pendidikan.

Itu adalah beberapa contoh sederhana yang bisa dilakukan, dimana keterlibatan semua pihak akan mengoptimalkan semua upaya pemerintah.

Pemerintah harus mulai berpikir untuk tidak harus terlibat sendiri dalam semua programnya selagi bisa memaksimalkan peran masyarakat yang bisa membantu.

 

*Direktur YPAD, Pengajar Praktik Guru Penggerak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologi

Ikuti berita Editor News di Google News, klik di sini.

Tags: 100 akj syahAbai terhadap pendidikanakj syahBimbel ypadBupati akjbupati dompudompudompu terkiniKmas ypadProgram 100 hari akj syahwabup dompuwabup syahrulYpadypad bimbelypad dompu

Related Posts

Akankah Tomy Winata Menang Di Pulau Rempang?
Kolom & Opini

Akankah Tomy Winata Menang Di Pulau Rempang?

20 September 2023
Pulau Rempang Adalah Sesajen Agar China Mau Buang Kotoran di Indonesia
Kolom & Opini

Pulau Rempang Adalah Sesajen Agar China Mau Buang Kotoran di Indonesia

17 September 2023
Warga Melayu Pulau Rempang Diusir Demi Proyek Investasi China
Kolom & Opini

Warga Melayu Pulau Rempang Diusir Demi Proyek Investasi China

9 September 2023
Next Post
Sabu

Sabu masih primadona, trio bersaudara ditangkap

Sidang pn dompu

PN Dompu konsisten terapkan prokes selama pandemi covid-19

Terbaru

Akankah Tomy Winata Menang Di Pulau Rempang?
Kolom & Opini

Akankah Tomy Winata Menang Di Pulau Rempang?

by EDITOR I News
20 September 2023
0

Oleh : Asyari Usman*     Tomy Winata (TW) menjadi perbincangan publik. Perusahaan miliknya, PT Makmur Elok Graha (MEG) dan...

Read more
Selamat! Afifuddin dilantik jadi staf ahli Bupati Bima

Selamat! Afifuddin dilantik jadi staf ahli Bupati Bima

19 September 2023
Sengketa eks terpidana, Nasdem legowo ganti caleg tapi…

Sengketa eks terpidana, Nasdem legowo ganti caleg tapi…

18 September 2023
Bagaimana hasil mediasi Demokrat dan KPU Dompu soal bacaleg TMS?

Bagaimana hasil mediasi Demokrat dan KPU Dompu soal bacaleg TMS?

18 September 2023
Polisi amankan sponsor terduga pelaku perdagangan orang di Dompu

Polisi amankan sponsor terduga pelaku perdagangan orang di Dompu

17 September 2023

Populer

  • Kajati, usut dana PKK Dompu 2 miliar

    Kajati, usut dana PKK Dompu 2 miliar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tujuh bacaleg dicoret KPU Dompu, 4 mantan terpidana

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KPK diminta piknik ke Dompu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bagaimana hasil mediasi Demokrat dan KPU Dompu soal bacaleg TMS?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Selamat! Afifuddin dilantik jadi staf ahli Bupati Bima

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Hadir sejak tahun 2017. Menjawab tuntutan kebutuhan informasi masyarakat.

Pedoman Media Siber

Mengenai EDITOR | News

Karir

Beriklan

© 2022 Copyright Editor.co.id - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.

No Result
View All Result
  • Politik
  • Pemerintahan
    • Eksekutif
    • Legislatif
    • Yudikatif
  • Korupsi
  • Liputan Mendalam
  • Demokrasi
    • Pemilu
    • Pilgub
    • Pilkada
  • Karangan Khas
  • Viral

© 2022 Copyrights Editor.co.id. Hak Cipta Dilindungi Undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

You cannot copy content of this page