Rabu, 18 Mei, 2022
No Result
View All Result
  • Daerah
    • Yudikatif
    • Parlemen
    • Eksekutif
  • Korupsi
  • Laporan Khusus
  • Suara Parlemen
  • Demokrasi
    • Pemilu
    • Pilgub
    • Pilkada
  • Viral
  • Daerah
    • Yudikatif
    • Parlemen
    • Eksekutif
  • Korupsi
  • Laporan Khusus
  • Suara Parlemen
  • Demokrasi
    • Pemilu
    • Pilgub
    • Pilkada
  • Viral
No Result
View All Result
Home Opini & Kolom

Jangan Abai Terhadap Pendidikan

Catatan 100 hari Pemerintahan AKJ - Syah (Bupati dan Wabup Dompu NTB Periode 2021-2026)

7 Juni 2021
in Opini & Kolom
5 min read
0 0
Jangan Abai Terhadap Pendidikan

Oleh : Kmas Ardani Amalsyah*

 

BACA JUGA

Ternak di Dompu masih aman dari virus PMK

Muhammad Amin jabat Plt Sekwan Dompu

 

Pemerintah Dompu perlu meletakan pondasi utama pembangunan daerah secara tepat dalam upaya percepatan pembangunan daerah untuk semua aspek pembangunan.

Penempatan pondasi utama yang tepat akan membantu pemerintah daerah dalam proses identifikasi posisi diri (awal), evaluasi pengembangan diri, hingga rencana pengembangan diri kedepannya yang diwujudkan dalam sebuah aksi nyata pembangunan daerah.

Pemerintah daerah sudah saatnya berpikir secara sistematis arah kebijakan pembangunan yang lebih baik, dimana indikatornya adalah daerah tidak lagi berorientasi pada suksesnya merealisasikan program pembangunan sebagai keberhasilan, namun juga berpikir tentang keberlangsungan apa yang telah direalisasikan (pasca pembangunan itu terlaksana).

Sumber daya manusia berkualitas (kualitas masyarakat) adalah pondasi awal (utama) mutlak yang perlu dibangun sebagai subjek dan objek pembangunan disemua bidang, dan untuk merealisasikan pembangunan SDM yang baik itu dimulai dari pendidikan dasar, menengah, atas hingga pendidikan tinggi bagi putra-putri daerah.

Bila itu dijadikan pondasi maka akan terjadi lompatan yang sangat jauh dalam proses pembangunan daearah kedepannya dan goal utama pemerintah dalam mewujudkan masyarakat mandiri menjadi lebih clear karena pendidikan merupakan jantung dari proses pembangunan.

Dengan pemerintahan yang baru pasca terpilihnya Bupati dan Wakil Bupati baru yang telah bekerja kurang lebih 100 hari saat ini kembali menjadi oase bagi masyarakat di bumi dengan selogan “Nggahi Rawi Pahu”.

Target 100 hari bukan indikator mutlak untuk memvonis gagal atau tidaknya pemerintah, namun dalam 100 hari itulah bisa dilihat dan dinilai dasar-dasar apa untuk pembangunan kedepan.

Kemarin tanggal 6 Juni 2021 tepat 100 hari pemerintahan AKJ Syah. 100 hari yang lalu pemerintahan baru ini menjanjikan empat program prioritas yaitu kelestarian hutan, air bersih, penerangan jalan, dan reformasi birokrasi.

Masyarakat berharap banyak akan hadirnya program pembangunan yang cerdas, terukur, realistis (sesuai kondisi dan kebutuhan), hingga dengan tujuan yang jelas dan berjangka panjang (visioner).

Seperti diketahui bahwa harapan mulia tersebut bukanlah kali pertama dipanjatkan oleh masyarakat, namun terjadi disetiap ada pemimpin baru yang terpilih mulai dari level Bupati, Gubernur hingga harapan itu ditujukan kepada Presiden.

Mimpi yang sama pada pemimpin yang baru, namun selalu saja sulit untuk dipahami dan tidak bisa direalisasikan dengan optimal oleh para pemimpin-pemimpin baru tersebut. Kasusnya selalu sama yaitu kesadaran pembangunan daerah yang belum menempatkan kualitas manusia sebagai dasar dari sebuah pembangunan. Dan kegagalan harapan itu untuk dapat direalisasikan sepertinya akan terjadi diera Kader Jaelani dan Syahrul Parsan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Dompu periode 2021-2024 (AKJ-SYAH). Merujuk pada Rencana Awal (Ranwal) arah kebijakan Pemda Dompu yang masih belum menunjukan fokus kebijakan pada kualitas manusia.

Pertanyaan pemantik yang menarik untuk dianalisa adalah “Apa benar AKJ-SYAH belum menempatkan pembangunan kualitas manusia sebagai prioritas utama pembangunan dalam jangka pendek, menegah, dan panjang sehingga mereka akan kembali gagal membangun Dompu secara holistik?

Apa ini tetap akan seperti “Pemerintah berhasil memasang AC/pendingin di ruangan ASN nya, namun lupa membuat ASN nya paham bahwa bila ruang yang sudah ber AC maka jendelanya jangan dibuka atau juga jangan merokok didalamnya, karena bila jendelanya dibuka sistem kerja AC tidak lagi berguna, dan atau bila jendelanya ditutup tapi merokok didalamnya AC nya bakal baik-baik saja namun ASN nya dalam masalah kesehatan, sehingga keberhasilan memasang AC diruang ASN menjadi sia-sia karena setelah AC dipasang user/ASN didalamnya tidak paham”.

Contoh lain dimasyarakat ialah dimana pemerintah berhasil menfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan kolam portable untuk budidaya ikan lele, setelah terinstal dan didampingi dalam kurung waktu terbatas, setelah itu ditinggal dengan harapan ada kemandirian namun ternyata usai itu terlaksana masyarakat tidak juga bisa mandiri karena mereka sebenarnya belum cukup berkualitas untuk bisa mandiri.

Akhirnya semua upaya pemerintah menjadi gagal, dan di endingnya pemerintah jumawa berkata bahwa “kami udah optimal (semua sudah dilakukan secara baik) tapi kembali lagi kemasyarakat kita yang belum memiliki budaya kesadaran untuk mandiri, mentalnya selalu ingin bergantung pada pemerintah”.

Padahal pertanyaannya bisa dibalik “Siapa sebenarnya yang belum sadar? atau belum paham tentang bagaimana cara mandiri dan memandirikan, masyarakat atau pemerintahnya? Padahal dalam kasus-kasus tersebut jelas akan meringankan tugas dan kerja pemerintah bila pemerintah fokus tentang bagaimana mencerdaskan dulu masyarakatnya, dimana bila kualitas manusianya sudah baik, mereka akan sangat mengerti bahwa hidup secara mandiri adalah tujuan dan bahkan merekalah yang akan membantu pemerintah dengan karia dan upaya mandirinya disemua sektor.

Kontekstualnya adalah pemda Dompu dipandang perlu memperhatikan lagi tentang fasilitas dan layanan pendidikan dari tingkat dasar sampai tinggi yang ada di Dompu baik yang dimiliki pemerintah maupun swasta.

Perlu ditetapkan sebuah target baru yang lebih baik untuk perbaikan secara jelas sehingga out put pendidikan dan kearah mana masyarakat terdidik akan diarahkan, apakah nanti mereka menjadi entrepreneur, abdi negara, budayawan, politisi, atau agen demonstrasi? tergantung kolaborasi masif pemerintah dan masyarakat.

Keberadaan satuan pendidikan mulai dari PAUD, TK, SD, MI, SMP, MTS, SMA, SMK, MA, Kampus, dan lembaga pendidikan, dari pihak pemerintah maupun swasta perlu diajak berkolaborasi secara jelas, dengan MoU rinci, dukung apa yang bisa didukung yang penting memiliki komitmen dalam mewujudkan target yang disepakati bersama secara bertahap.

Perlibatan pihak-pihak tersebut dioptimalkan, sampaikan bahwa pemerintah ingin semua pihak yang bertanggung jawab mendidik anak dan generasi Dompu memaksimalkan perannya, kami ingin Dompu ramai dan pembangunan manusia, sosial budaya, ekonomi dan lain sebagainya, gerbang masuknya adalah sekolah dan kampus.

Kampus harus jadi portal (pintu masuk) tamu dari sabang sampai merauke bahkan dari penjuru dunia, apa yang bisa kami (pemerintah) bantu kita berkolaborasi. Sebagian dari kampus, dan sebagian dari kami karena kami tau bila kampus ramai oleh pendatang maka hukum ekonomi akan tumbuh disekitar itu sehingga baik buat percepatan pembangunan daerah.

Dan untuk semua lembaga kursus dan pelatihan mari kita didik lebih baik dan lebih banyak lagi masyarakat sampai ke lapisan akar rumput, semua harus memiliki keahlian, dan kami yakin kahlian itu akan memandirikan masyarakat kita bahkan akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat dilingkungan sekitar bahkan dari daerah lain, ini juga akan memaksimalkan percepatan pembangunan daerah.

Catatan penting yang tidak bisa diabaikan yaitu nasib pendidikan setelah dihantam covid-19.

Ada pengaruh pandemi corona terhadap dunia pendidikan dan hal tersebut sangat dikhawatirkan oleh semua pihak terutama orang tua murid.

Tidak perlu kalap, pemerintah daerah bisa menggenjot dinas terkait untuk berpikir dan memeras otak bagaimana mengambil hal positif dibalik serangan covid-19. Carikan formulasinya, tidak harus menunggu operan kebijakan dari pusat.

Kekhawatiran lainnya mungkin dampak belajar daring dengan teknologi, dimana anak lebih monoton bermain game ketimbang belajar mandiri dari fasilitas yang ada. Disinilah peran besar pemerintah, satu sisi menjawab kekhawatiran dan lain sisi menyambut digitalisasi pendidikan.

Itu adalah beberapa contoh sederhana yang bisa dilakukan, dimana keterlibatan semua pihak akan mengoptimalkan semua upaya pemerintah.

Pemerintah harus mulai berpikir untuk tidak harus terlibat sendiri dalam semua programnya selagi bisa memaksimalkan peran masyarakat yang bisa membantu.

 

*Direktur YPAD, Pengajar Praktik Guru Penggerak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologi

Tags: 100 akj syahAbai terhadap pendidikanakj syahBimbel ypadBupati akjbupati dompudompudompu terkiniKmas ypadProgram 100 hari akj syahwabup dompuwabup syahrulYpadypad bimbelypad dompu
ShareTweetSend

Related Posts

Perang rusia
Opini & Kolom

KENAPA RUSIA TIBA TIBA MENYERANG UKRAINA?

25 Februari 2022
Biogas
Opini & Kolom

Pupuk Kandang dan Biogas Sebagai Alternatif Pengelolaan Lingkungan Hidup yang Berintegrasi Dengan Sektor Pertanian

1 Februari 2022
Kabag ortal
Opini & Kolom

Transformasi ASN, Siapkah kita?

3 November 2020

POPULAR NEWS

Foto mesum

Adegan ranjang di “ruangan opname” viral di Facebook

20 Januari 2021
Pelaku adegan ranjang di RSUD Dompu Polisi, di kamar 06

Pelaku adegan ranjang di RSUD Dompu Polisi, di kamar 06

22 Januari 2021
Pelaku video porno

Perempuan terduga pelaku adegan ranjang di kamar isolasi covid-19 mulai bersuara

23 Januari 2021
Kasat reskrim Dompu

Penyidik lengkapi berkas tersangka anggota DPRD Dompu

19 Januari 2021
Kmas

Ketika (budak) honorer menjawab ancaman Cawabup Dompu Ichtiar

3 Desember 2020

EDITOR'S PICK

Lampu Hijau Perangi Narkoba

Lampu Hijau Perangi Narkoba

7 Juni 2020
sosialisasi ptk

Sosialisasi dan Pembinaan PTK se- Kecamatan Woja

18 September 2019
Perang dimulai, besok SUKA masukan gugatan

Perang dimulai, besok SUKA masukan gugatan

23 September 2020
Kantor

Kejaksaan Agung Kembali Tetapkan Tersangka Kasus PT. ASABRI

7 Maret 2021
  • Mengenai EDITOR News
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Beriklan

EDITOR News © 2021 HS All Rights Reserved

  • Login
  • Daerah
    • Yudikatif
    • Parlemen
    • Eksekutif
  • Korupsi
  • Laporan Khusus
  • Suara Parlemen
  • Demokrasi
    • Pemilu
    • Pilgub
    • Pilkada
  • Viral

EDITOR News © 2021 HS All Rights Reserved

No Result
View All Result

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In