Editor, Dompu – Pertumbuhan pasar global telah menggeser paradigma bisnis nasional, dimana UMKM memegang peranan penting dalam memakmurkan ekonomi negara, baik melalui penciptaan lapangan kerja, mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta menciptakan inovasi baru.
Saat ini, jumlah pelaku UMKM di Indonesia telah mencapai 57 juta, dimana sebagian besar merupakan para pelaku usaha micro. Hal ini menunjukkan potensi UMKM sebagai salah satu penggerak ekonomi Indonesia untuk meningkatkan kemakmuran negeri.
BUMN sebagai agent of development telah mengembangkan beberapa insiatif untuk meningkatkan kualitas UMKM, misalnya Pertamina melalui PKBL (program kemitraan bina lingkungan) nya.
Di tahun 2020, PT Pertamina (Persero) menargetkan penyaluran dana ke Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan hingga sebesar Rp 580 miliar.
Sebagai upaya pemberdayaan ekonomi kerakyatan, khususnya bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah, Kementrian BUMN bersama perusahaan milik negara membangun Rumah BUMN sebagai rumah bersama untuk berkumpul, belajar dan membina para pelaku UMKM menjadi UMKM Indonesia yang berkualitas.
Rumah BUMN akan mendampingi dan mendorong para pelaku UMKM dalam menjawab tantangan utama pengembangan usaha UMKM dalam hal Peningkatan kompetensi, Peningkatkan Akses Pemasaran dan Kemudahkan akses Permodalan.
Sejak pandemi covid-19 melanda dunia termasuk Indonesia, sektor ekonomi merupakan sektor yang paling terkena dampak apalagi UMKM.
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional Suminto mengungkapkan berbagai dampak dari pandemi covid-19 terhadap kebertahanan dan keberlangsungan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
UMKM adalah usaha paling terdampak sehingga berdasarkan survei ADB sebanyak 48,6 persen UMKM tutup sementara. Bukan saja UMKM Indonesia yang tutup akibat pandemi juga terjadi di negara lain Laos 61 persen dan Thailand 41 persen.

Survei yang dilakukan oleh Asian Development Bank (ADB) per 16 September 2020 juga menemukan bahwa UMKM di Indonesia menghadapi lingkungan bisnis permintaan domestik yang turun sebesar 30,5 persen.
Turunnya permintaan in line dengan banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) sehingga pendapatan masyarakat menurun.
Tak hanya itu, UMKM Indonesia turut mengalami permasalahan lain akibat pandemi yaitu sulit mendapatkan bahan baku dan terhambatnya distribusi karena logistik yang tersendat akibat terbatasnya pergerakan orang dan barang.
Kendatipun wabah covid-19 belum juga menunjukkan akan berakhir, namun Rumah BUMN (RB) Dompu, Nusa Tenggara Barat tetap eksis mendampingi dan membina UMKM agar tetap kokoh ditengah badai covid-19.

Seperti dikemukakan Asisten SPV RB Dompu Arie Priyono, pada bulan Oktober tahun 2020 pihaknya sudah menandatangani MoU dengan Smart Swalayan untuk pemasaran semua produk UMKM binaan.
Kemudian, pada tanggal 29 Januari 2021, diadakan pelatihan online yakni bagaimana cara mudah mendesain promosi dengan program power point. Peserta yang tergabung dalam kegiatan ini dari seluruh Indonesia, dengan pemateri Arif Yulianto.
Rumah BUMN Pertamina sering mengadakan pelatihan yang jadwalnya dilakukan tiap minggu di Rumah BUMN dan dilaksanakan secara daring mengingat adanya instruksi pemerintah untuk tidak berkerumun dan menjaga jarak.
Sejak dilaunching 10 Desember 2019 bertepatan dengan HUT Pertamina ke 62 tahun, sudah ada 44 UMKM yang sudah bergabung menjadi binaan RB Dompu dan mereka tersebar di seluruh Kecamatan yang ada.

Selain kegiatan diatas, selama covid-19 UMKM binaan pernah diikutkan dalam pelatihan mengenal biji kopi dan metode menghasilkan biji kopi yang baik. Dimana pelaksanaannya pada tanggal 30 Januari 2021 lalu dengan sistem daring.
Pesertanya bukan saja UMKM binaan di Dompu, tetapi juga seluruh UMKM binaan Rumah BUMN Pertamina yang tersebar di 30 Kota/Kabupaten seluruh Indonesia. Bahkan ada peserta UMKM diluar binaan yang antusias mengikuti pelatihan karena dianggap sangat penting. Pelatihan mengenal kopi menghadirkan pembicara Jalaluddin.
Terkini, belajar tentang teknik rosting atau menyangrai kopi. Dengan program zoom meeting pembicara Panji Laras Gumilar berbicara banyak soal itu pada Sabtu, 6 Februari 2021.
Selain memfasilitasi berbagai kegiatan pelatihan tentang keunggulan produk UMKM dan manajerial dalam rangka mengokohkan keberadaan UMKM ditengah hantaman pandemi covid-19, RB Dompu juga mendukung program PKBL (program kemitraan bina lingkungan) Pertamina, dimana program ini bertujuan untuk menguatkan modal UMKM.
“Masih banyak kegiatan lainnya yang digelar RB Dompu dalam rangka memperkuat UMKM, dan manfaatnya sangat dirasakan apalagi disaat himpitan covid-19” kata Arie.