Oleh : Karyn Rahman*
Perseteruan lama yang bangkit kembali
Perang mendadak antara Ukraina dan Rusia yang sangat mengejutkan dunia yang mana berdampak krisis pada kedua negara yang sedang berseteru tersebut, terutama pada rakyat sipil. Berbagai macam kecaman datang dari berbagai pihak, mereka mengutuk tindakan Putin atau Vladimir Putin presiden Rusia yang seperti tak peduli dengan seruan penduduk dunia untuk menghentikan serangannya ke Ukraina. Peristiwa penyerangan tidak hanya mengejutkan dunia namun juga berdampak mengguncang dunia politik, ekonomi, dan sistem pasar global.
24 Februari 2022 – sekarang
Status Sedang Berlangsung Pasukan Darat Rusia memasuki Ukraina dari Rusia, Krimea, dan Belarus. Serangan udara dan rudal Rusia menargetkan kota-kota besar di seluruh Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv, Kharkiv, dan Odessa
Antara kedua negara tersebut ada apa sebenarnya?
Pada bulan Februari dan Maret 2014, Rusia menginvasi dan kemudian menyerobot ke semenanjung Krimea, Ukraina. Peristiwa merupakan dampak dari Revolution of Dignity (revolusi martabat, red) atau di kenal dengan Maiden Revolution setelah Euromaidan Ukranian adalah gelombang demonstrasi dan kerusuhan sipil di Ukraina, yang dimulai pada malam 21 November 2013 dengan protes publik di Maidan Nezalezhnosti (Lapangan Kemerdekaan/ Lapangan merdeka, red) di Kyiv. Protes dipicu oleh keputusan pemerintah Ukraina untuk menangguhkan penandatanganan Perjanjian Asosiasi Uni Eropa-Ukraina, alih-alih memilih hubungan yang lebih dekat dengan Rusia dan Uni Ekonomi Eurasia. Bisa di tebak, hal ini menyulut kemarah dari penduduk Ukraina hingga protes semakin meluas dengan seruan pengunduran diri kepada Presiden Ukraina, Viktor Yanukovych, dan Pemerintah Azarov Kedua. Protes pun dipicu oleh persepsi “korupsi pemerintah yang meluas”, “penyalah gunaan kekuasaan,” dan “pelanggaran hak asasi manusia di Ukraina,”.
Transparency International menyebut Presiden Yanukovych sebagai contoh korupsi teratas di dunia. Situasi meningkat setelah pembubaran pengunjuk rasa dengan kekerasan pada tanggal 30 November, yang menyebabkan lebih banyak pengunjuk rasa bergabung. Protes menyebabkan revolusi Ukraina 2014, yang dikenal sebagai Revolusi Martabat( Revolution Dignity).
Apa yang diinginkan Rusia?Â
Pada 22–23 Februari 2014, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengadakan pertemuan dengan kepala dinas keamanan untuk membahas pembebasan presiden Ukraina yang digulingkan, Viktor Yanukovych. Di akhir pertemuan, yang telah diadakan sepanjang malam tersebut, Putin mengatakan bahwa Krimea harus dikembalikan ke Rusia. Sehingga Pada 23 Februari 2014, demonstrasi pro-Rusia yang mana mereka juga berada di Ukrania terjadi di kota Sevastopol, Krimea, dimana konflik dimulai.
Pada 24 Februari 2022 kemarin, Rusia Kembali melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina, tetangganya di barat daya, menandai eskalasi besar dari Perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung, perseteruan yang memang sudah dimulai pada tahun 2014. Kampanye tersebut didahului oleh penumpukan militer Rusia yang berkepanjangan yang dimulai pada awal 2021; Rusia menuntut agar Ukraina secara hukum dilarang bergabung dengan aliansi militer NATO. Beberapa hari sebelum invasi, Rusia mengakui dua negara yang memproklamirkan diri di dalam perbatasan Ukraina – Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk. Angkatan Bersenjata Rusia memasuki wilayah Donbas di Ukraina Timur pada 21 Februari.
Sejarah dari Crimea (krimiea)
Krimea secara international dikenal sebagai wilayah dari Ukraina, namun sejarah sejak dulu menceritakan dan mencatat bahwa wilayah Krimea, yang sebelumnya dikuasai oleh Khanate Krimea, dianeksasi oleh Kekaisaran Rusia pada 19 April [O.S. 8 April] 1783.[1] Periode sebelum aneksasi ditandai oleh campur tangan Rusia dalam urusan Krimea, serangkaian pemberontakan oleh Tatar Krimea, dan ambivalensi Ottoman. Aneksasi dimulai 134 tahun pemerintahan oleh Kekaisaran Rusia, yang berakhir dengan Revolusi Rusia tahun 1917.
Konflik kedua negara sudah sejak bertahun tahun yang lalu dari sejarah jaman dahulu. Namun tak urung banyak spekulasi dari penyebab terjadi nya penyerbuah Rusia ke Ukrania.
Setelah berpindah tangan beberapa kali selama Perang Saudara Rusia, Krimea adalah bagian dari RSFS( Russian Soviet Federative Socialist Republic)Rusia dari tahun 1921, dan kemudian dipindahkan ke SSR( Soviet Socialist Republic)Ukraina pada tahun 1954, yang menjadi Ukraina merdeka pada tahun 1991. Federasi Rusia menyerebot masuk ke Krimea pada Maret 2014, kembali menegakkan kekuasaan Rusia di semenanjung, meskipun perampasan itu tidak diakui secara internasional.
*Penulis