EDITOR I News
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Politik
  • Pemerintahan
    • Eksekutif
    • Legislatif
    • Yudikatif
  • Korupsi
  • Liputan Mendalam
  • Demokrasi
    • Pemilu
    • Pilgub
    • Pilkada
  • Karangan Khas
  • Viral
  • Tren
  • Home
  • News
  • Politik
  • Pemerintahan
    • Eksekutif
    • Legislatif
    • Yudikatif
  • Korupsi
  • Liputan Mendalam
  • Demokrasi
    • Pemilu
    • Pilgub
    • Pilkada
  • Karangan Khas
  • Viral
  • Tren
No Result
View All Result
EDITOR I News
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Korupsi
  • Liputan Mendalam
  • Demokrasi
  • Karangan Khas
  • Viral
  • Tren
Home Kolom & Opini

Pupuk Kandang dan Biogas Sebagai Alternatif Pengelolaan Lingkungan Hidup yang Berintegrasi Dengan Sektor Pertanian

1 Februari 2022
in Kolom & Opini
0 0
0
Biogas

šŸ“· Ilustrasi pengelolaan kotoran Sapi (feses) menjadi energi alternatif biogas. (Kompasiana.com).

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh

Muhammad Irfan Fahmi, S.T*

PENDAHULUAN

Kabupaten Dompu merupakan salah satru daerah penghasil sapi terbesar di NTB, bahkan populasinya akan terus meningkat mengingat pemerintah Kabupaten Dompu di bawah kepemimpinan Bupati Kader Jaelani dan Wakil Bupati H. Syahrul Parsan, S.T mengusung program JARAPASAKA yang mana Sapi menjadi salah satu komoditi unggulan yang diprioritaskan.

Berdasarkan data BPS tahun 2016, populasi sapi di Kabupaten Dompu sebanyak 119.344 ekor, dengan pola pemeliharaan menggunakan 2 (dua) sistim. Asumsinya 90% menggunakan sistim pelepasan di lahan terbuka dan 10% menggunakan sistim kandang.Ā  Artinya 107.410 ekor dilepas sedangkan sisanya 11.934 ekor dipelihara dalam kandang.

Peternak sapi kandang biasanya membangun kandang di dekat sungai sehingga hampir semua feses dibuang di sungai. Pembuangan feses sapi di sungai sudah barang tentu akan menyisahkan efek negatif bagi lingkungan hidup sekitarnya.

Feses yang dihasilkan sapi lokal setiap harinya berkisar 15-20 kg/hari, jika tidak dikendalikan dengan baik tentu akan menyebabkan terganggunya kesehatan masyarakat, menurunnya kualitas air sungai, dan menurunkan estetika lingkungan.

Baca juga :   Pusat perkantoran krisis air, pegawai di Dompu pulang pipis di rumah

Berbeda hasilnya jika feses sapi yang dipelihara dalam kandang dikondisikan dan diolah dengan baik justru akan menambah pundi-pundi ekonomi masyarakat diantaranya : pembuatan dan penggunaaan pupuk kandang berguna untuk memperbaiki kondisi fisis dan kimiawi lahan pertanian, mengurangi penggunaan pupuk kimia, meningkatkan produktifitas pertanian dan pendapatan petani.

Keuntungan lain yang didapatkan dari pengolahan feses sapi adalah sebagai sumber energi terbarukan seperti biogas dan sejenisnya. Terpenuhinya kebutuhan gas akibat dari supplay biogas akan membantu pengeluran rumah tangga. Selain digunakan oleh rumah tangga sekitar reaktor, biogas juga bisa dijual ke masyarakat dengan mengkonversikan biogas ke dalam tabung.

Gambar 1. Contoh Kandang Sapi. (Liputan6.com)

DAMPAK FESES SAPIĀ 

A. Potensi Penyakit
Apabila feses sapi dalam kandang terus menerus tidak diolah akan menyebabkan timbulnya penyakit bagi penduduk yang ada di sekitarnya, misalnya disentri diakibatkan bakteri E. Coli dan Salmonella SP, penyakit cacingan disebabkan Cacing Nematoda, dan berbagai jenis penyakit lain yang mungkin lebih berbahaya. Feses sapi yang dibuang di sungai sudah pasti menjadi sumber polutan baru yang bisa lebih berbahaya karena bercampur dengan parasit lain.

Baca juga :   Bu Megawati PDI-P Akan Buat Kejutan Besar Untuk Anies Baswedan

B. Potensi Sosial dan Estetika
Berdasarkan analisis sederhana kami, Sapi yang dipelihara dalam kandang berpotensi menghasilkan 65.340.840 kg/tahun setara dengan 59.400,67 m3/tahun dengan kata lain feses yang dihasilkan oleh 11.934 ekor sapi dalam kandang jika dibiarkan menumpuk akan membuat gundukan feses setinggi 5,95 m/ha/tahun. Maka dapat disimpulkan bahwa feses sapi yang tidak dikelola dan diolah dengan baik akan menyebabkan masalah sosial dan menurunnya nilai estetika suatu lingkungan.

Page 1 of 2
12Next
Tags: biogasbupati dompuDinas lh dompudompuEkonomienergi terbarukanjarapasakalingkungan hidupMif ahmadMuhammad irfan fahmipertanianpeternakanPupuk kandangwabup dompu
ShareTweetSend

Related Posts

Publik Dipaksa Curiga, Logika Awam Diuji oleh Aturan KPU
Kolom & Opini

Publik Dipaksa Curiga, Logika Awam Diuji oleh Aturan KPU

16 September 2025
UGM Pelopor Hilirisasi Ijazah Palsu?
Kolom & Opini

UGM Pelopor Hilirisasi Ijazah Palsu?

25 Juli 2025
Prof Sofian Effendi Cabut Komentar Tentang Ijazah Jokowi, Persepsi Palsu Malah Makin Kuat
Kolom & Opini

Prof Sofian Effendi Cabut Komentar Tentang Ijazah Jokowi, Persepsi Palsu Malah Makin Kuat

18 Juli 2025

Berita Rekomendasi

Inspektorat terima 20 aduan dugaan penyimpangan dana desa
Uncategori

Inspektorat terima 20 aduan dugaan penyimpangan dana desa

24 September 2025

Semarak ulang tahun Humas Polri ke-74, Polres Dompu gelar donor darah

Semarak ulang tahun Humas Polri ke-74, Polres Dompu gelar donor darah

22 Oktober 2025

Populer

  • Semarak ulang tahun Humas Polri ke-74, Polres Dompu gelar donor darah

    Semarak ulang tahun Humas Polri ke-74, Polres Dompu gelar donor darah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inspektorat terima 20 aduan dugaan penyimpangan dana desa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Publik Dipaksa Curiga, Logika Awam Diuji oleh Aturan KPU

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Korban terus berjatuhan, status KLB malah dicabut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • UTD RSUD Dompu fasilitasi donor darah mahasiswa KKN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Hadir sejak tahun 2017. Menjawab tuntutan kebutuhan informasi masyarakat.

Pedoman Media Siber

Mengenai EDITOR | News

Karir

Beriklan

Ā© 2022 Copyright Editor.co.id - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Pembangunan
  • Headline
  • Kolom & Opini
  • Kabar Hukum
  • Pilkada
  • Eksekutif
  • Advertorial
  • Traveling

Ā© 2022 Copyrights Editor.co.id. Hak Cipta Dilindungi Undang-undang.