EDITOR I News
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Politik
  • Pemerintahan
    • Eksekutif
    • Legislatif
    • Yudikatif
  • Korupsi
  • Liputan Mendalam
  • Demokrasi
    • Pemilu
    • Pilgub
    • Pilkada
  • Karangan Khas
  • Viral
  • Tren
  • Home
  • News
  • Politik
  • Pemerintahan
    • Eksekutif
    • Legislatif
    • Yudikatif
  • Korupsi
  • Liputan Mendalam
  • Demokrasi
    • Pemilu
    • Pilgub
    • Pilkada
  • Karangan Khas
  • Viral
  • Tren
No Result
View All Result
EDITOR I News
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Korupsi
  • Liputan Mendalam
  • Demokrasi
  • Karangan Khas
  • Viral
  • Tren
Home Historis

Tambora Meletus Karena Seorang Arab Dibunuh

10 April 2021
in Historis
0 0
0
Letusan

📷 Teluk Bima dengan latar belakang pemandangan gunung Tambora di tahun 1821. Sketsa karya AJ. Bik termuat dalam C.G.C Reinwardt, "Reis naar het oostelijk gedeelte". (historia.id).

Share on FacebookShare on Twitter

‘Naskah lokal mencatat sabab musabab meletusnya gunung Tambora. Salah satunya karena Allah murka pada raja Tambora’

 

Editor – BEBERAPA naskah tradisional menyebutkan Gunung Tambora di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, meletus lantaran Abdul Gafur, raja kerajaan Tambora, melakukan kelalaian. Dia memerintahkan pembunuhan seorang warga keturunan Arab dengan alasan telah menghina kerajaan.

Dalam Syair Kerajaan Bima karya Khatib Lukman, sebagaimana termuat dalam Kerajaan Bima dalam Sastra dan Sejarah karya Henri Chambert-Loir, orang yang dibunuh itu bernama Haji Mustafa. Syair mengisahkan tentang Haji Mustafa yang segala permintaannya selalu dikabulkan Allah karena dirinya pernah mengunjungi Baitullah. Penduduk setempat meyakininya sebagai orang keramat.

Cerita musabab letusan Tambora pun hadir dalam Asal Mulanya Meletus Gunung Tambora karya Roorda van Eysinga, terbitan 1841, yang disusun berdasarkan kisah perjalanan C.G.C Reinwardt dan H. Zollinger. Keduanya mendapatkan gambaran tentang bencana Tambora dari Ismail, Raja Bima 1819-1854.

Baca juga :   Tibu Ijo, Surga terselimuti kabut Gunung Tambora

Menurut cerita ini, seorang Arab dari Bengkulu bernama Said Idrus singgah di Kerajaan Tambora untuk berniaga. Ketika pergi ke mesjid, dia melihat ada seekor anjing di sana. Lalu disuruhnya penjaga mesjid untuk mengusirnya. Si penjaga berkata bahwa raja adalah empunya anjing itu.

Said Idrus menjawab, “Siapa yang memasukan anjing di dalam mesjid, orang kafir itu.” Merasa tak punya kuasa, pergilah sang penjaga anjing itu menghadap raja. Raja tak terima disebut kafir, lalu memerintahkan orang untuk membunuh Said Idrus.

Akibatnya, Allah murka atas ulah raja. Meletuslah Tambora. Api menyala dari pusat letusannya, mengejar para pembunuh di kota, hutan hingga ke laut yang juga ikut menyala. Lalu turun hujan abu.

Baca juga :   Kebakaran Sekitar Kawasan Gunung Tambora, Api Berhasil Dipadamkan

Kala itu langit gelap gulita, abu dan api berkuasa. Mulai 11 April 1815, selama tiga hari dua malam Tambora meletus bergemuruh tiada henti. Catatan dari Kerajaan Bima, Bo’ Sangaji Kai, menyebutkan akibat letusan Tambora, Kerajaan Tambora dan Kerajaan Papekat lenyap dari muka bumi. Kedua kerjaan itu dibanjiri lahar, ditimbun batu dan pasir.

Letusan Tambora pun menyebabkan terjadinya tsunami. Kerajaan lain di Sumbawa, yakni Kerajaan Dompo, Sanggar, Sumbawa, dan Bima juga mengalami duka. Menurut Adrian B. Lapian dalam “Bencana Alam dan Penulisan Sejarah” termuat pada Dari Babad dan Hikayat Sampai Sejarah Kritis, diperkirakan Pulau Sumbawa kehilangan 85.000 warganya yang tewas karena letusan, wabah penyakit, kelaparan, serta meninggalkan Sumbawa untuk pergi ke pulau lain.

Page 1 of 2
12Next
Tags: gunung tamboraHut dompu 206kerajaan dompoletusan tambora
ShareTweetSend

Related Posts

Istana
Historis

Kerajaan Dompo dalam Pusaran Sumpah Palapa Gajah Mada

10 April 2021
Letusan
Historis

Tambora Disangka Letusan Meriam Nyi Roro Kidul

10 April 2021
Gambar
Historis

Letusan Gunung Tambora Musnahkan Dua Kerajaan

10 April 2021

Berita Rekomendasi

Semarak ulang tahun Humas Polri ke-74, Polres Dompu gelar donor darah
Bakti Sosial

Semarak ulang tahun Humas Polri ke-74, Polres Dompu gelar donor darah

22 Oktober 2025

Aksi Nyata PNM Aceh dan Yayasan Nexsa Lewat “Mba Maya 2025”: Menumbuhkan Pemimpin Perempuan dari Desa ke Desa

Aksi Nyata PNM Aceh dan Yayasan Nexsa Lewat “Mba Maya 2025”: Menumbuhkan Pemimpin Perempuan dari Desa ke Desa

9 November 2025

Populer

  • Aksi Nyata PNM Aceh dan Yayasan Nexsa Lewat “Mba Maya 2025”: Menumbuhkan Pemimpin Perempuan dari Desa ke Desa

    Aksi Nyata PNM Aceh dan Yayasan Nexsa Lewat “Mba Maya 2025”: Menumbuhkan Pemimpin Perempuan dari Desa ke Desa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mitigasi risiko pengelolaan dan pengawasan anggaran dengan SiKOMPAS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inspektur respon sidak DPRD Dompu mengenai honorer bodong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nilai Sakip Dompu berpotensi turun, tapi Nukman optimis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peran media massa dalam sistem pengendalian intern pemerintah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Hadir sejak tahun 2017. Menjawab tuntutan kebutuhan informasi masyarakat.

Pedoman Media Siber

Mengenai EDITOR | News

Karir

Beriklan

© 2022 Copyright Editor.co.id - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Pembangunan
  • Headline
  • Kolom & Opini
  • Kabar Hukum
  • Pilkada
  • Eksekutif
  • Advertorial
  • Traveling

© 2022 Copyrights Editor.co.id. Hak Cipta Dilindungi Undang-undang.