Dompu [EDITOR I News] – Darah menjadi elemen sangat vital di dalam keberlangsungan pelaksanaan fungsi pelayanan di RSUD Dompu.
Keberadaan darah, baik dalam aspek kuantitas terutama kualitas, merupakan dua hal krusial yang wajib diperhatikan oleh pihak rumah sakit.
Menyadari urgensi darah sebagai elemen vital dalam pelayanan, berbagai langkah pun diambil, agar stok dan kualitas darah tetap terjaga dengan baik.
Kegiatan donor darah yang digelar secara reguler, pasif, maupun insidentil, kerap dilaksanakn oleh Unit Tranfusi Darah (UTD) RSUD Dompu, sebagai upaya signifikan menjaga stabilitas persediaan darah.
Misalnya, aksi donor dalam bingkai semangat ‘Dompu Melayani’. Kemudian donor darah menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-80. Juga memfasilitasi kegiatan donor yang digelar oleh instansi lain.
“Kami tidak ingin pasien yang kami tangani terabaikan kebutuhan darahnya. Oleh karena itu, stok darah selalu kami upayakan ada dan darah tersebut dipastikan aman untuk di transfusikan,” tegas direktur RSUD Dompu, Fitratul Ramadhan, Jum’at (15/08).
Selanjutnya, agar suplai darah tetap terjamin dan terjaga kualitasnya, UTD menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat melalui pengecekan dan penyimpanan darah menggunakan teknologi kesehatan modern.
Penerapan SOP yang ketat ini dijelaskan terpisah dokter penanggung jawab UTD, Marini Taslima, sebagai bentuk komitmen RSUD Dompu menghindari terjadinya malapraktik atau praktik kedokteran yang salah, tidak tepat, dan menyalahi undang-undang atau kode etik, sehingga masyarakat tidak menjadi korban.
“Penerapan SOP yang ketat wajib kami laksanakan secara patuh, karena merupakan kunci keselamatan pasien,” ujar spesialis patologi klinik tersebut.
Diketahui, cara lain yang disiasati UTD RSUD Dompu yakni terbentuknya semacam komunitas pendonor sukarela. Pendonor ini sudah diketahui secara klinis mengenai riwayat medisnya. Sehingga, darah yang mereka donorkan aman atau memenuhi syarat donor sehingga layak ditransfusikan ke pasien.