Senin, 2 Mei, 2022
No Result
View All Result
  • Daerah
    • Yudikatif
    • Parlemen
    • Eksekutif
  • Korupsi
  • Laporan Khusus
  • Suara Parlemen
  • Demokrasi
    • Pemilu
    • Pilgub
    • Pilkada
  • Viral
  • Daerah
    • Yudikatif
    • Parlemen
    • Eksekutif
  • Korupsi
  • Laporan Khusus
  • Suara Parlemen
  • Demokrasi
    • Pemilu
    • Pilgub
    • Pilkada
  • Viral
No Result
View All Result
Home Uncategori

Kemesraan Jokowi – Prabowo Segera Berlalu?

25 November 2020
in Uncategori
5 min read
0 0
Prabowo

Momen haru antara Prabowo dan Jokowi saat menghadiri pertandingan Pencak Silat dalam partai final di Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, Rabu 29 Agustus 2018. (foto : akurat.co)

Oleh : Hersubeno Arief*

BACA JUGA

KPK Tagih Kasus Korupsi CPNS K2 Dompu, Pelapor Minta eks Bupati Ditahan

Bupati Dompu resmikan Tol Laut Jokowi

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditangkap KPK.

Berita itu sejak pagi tadi, menjadi berita besar di media. Trending topic, percakapan utama di media sosial.

Kategorinya BREAKING NEWS!!!

Selain Edhy, sejumlah orang juga ditangkap dalam operasi di bandara Soetta Rabu (25/11) dinihari, termasuk istrinya bernama Iis Rosita Dewi.

Iis tercatat merupakan anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Gerindra.

Tangkap tangan ini sangat mengejutkan. Sejak UU KPK direvisi, KPK dipimpin Komjen Firli Bahuri seorang perwira tinggi aktif polisi, banyak yang skeptis.

KPK sudah tak bertaji. Tak bisa diharap lagi. Para pejabat negara, terutama pejabat tinggi sekelas menteri, bisa tenang menjalani hari-hari penuh dengan korupsi.

Dugaan itu ternyata salah, KPK masih bertaji. Seperti membaca pertanyaan publik KPK segera membocorkan ke media.

“Penyidik senior KPK Novel Baswedan memimpin penangkapan di bandara!”

Publik menjadi mahfum. Paham mengapa KPK tetap sakti.

Kehilangan bola matanya akibat disiram air keras, Novel tak kehilangan nyali. Bersama dengan para penyidik lain, Novel membuat lembaga anti rasuah itu tetap disegani dan sedikit dihormati.

Bagaimana nasib Edhy?

Belajar dari kasus-kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) sebelumnya, rasanya akan sangat sulit berkelit. Apalagi beritanya sudah muncul di media.

Jadi prosesnya dipastikan akan berlanjut. Edhy dipastikan harus mengucapkan selamat tinggal, pada kursi menteri yang hanya sejenak bisa dia nikmati.

Bersama anggota Kabinet Jokowi-Ma’ruf dia dilantik pada tanggal 23 November 2019. Jadi hanya 1 tahun lebih 1 bulan, 2 hari.

Hari pelantikan sebagai anggota kabinet, dan hari penangkapannya sama. Sama-sama Rabu. Bedanya hanya waktu. Satu pagi hari, yang lain dinihari.

Kalau nasib Edhy sudah hampir bisa dipastikan, bagaimana dengan nasib masa depan hubungan Prabowo-Jokowi?

Edhy bagaimanapun merupakan tangan kanan Prabowo di pemerintahan.

Dia dikader sejak usia belia oleh Prabowo.
Diselamatkan, disekolahkan, dikader, hingga didudukkan menjadi menteri.

Berarti dia mempunyai posisi sangat spesial bagi Prabowo. Bukan hanya Ring 1, tapi Ring 1/2.

Betapa spesialnya Edhy bisa terlihat ketika menghadap Jokowi di Istana Merdeka. Dia datang bersama Prabowo.

Pakaian yang dikenakan pun sama. Seragam kebesaran Gerindra atasan putih, dengan bawahan warna kaki.

Penangkapan Edhy jelas merupakan pukulan telak bagi Prabowo.

Penangkapan Edhy menunjukkan tidak ada proteksi, dan perlakuan spesial dari istana.

Prabowo pasti tahu dan paham, ada beberapa petinggi partai yang nyaris ditangkap KPK. Tapi bisa berkelit, dan tidak ada kelanjutan kasusnya.

Sebagai anggota koalisi, posisi Prabowo c/q Gerindra harusnya, sekali lagi harusnya, sangat spesial di pemerintahan.

Selain jumlah kursinya di DPR terbesar kedua setelah PDIP, Prabowo juga masuk kabinet karena “diminta” oleh Megawati dan Jokowi.

Dimulai pertemuan dengan Jokowi di stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Diakhiri makan siang di resto Satay House, Senayan.

Dilanjutkan dengan jamuan makan nasi goreng spesial di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Jakarta.

Posisinya jelas beda dengan partai yang lain. Dia diminta masuk, untuk memberi legitimasi yang lebih kuat terhadap pemerintahan Jokowi.

Kalau setelah masuk, ternyata salah satu orang kepercayaannya dibiarkan dicokok oleh KPK, ini jelas sebuah penghinaan besar bagi Prabowo.

Marwahnya sebagai figur yang sering menggembar-gemborkan pemberantasan korupsi. Maling-maling uang rakyat, begitu dia sering secara lugas menyebut, benar-benar tercoreng.

Pilihan Prabowo

Apa pilihan Prabowo menghadapi situasi yang pelik dan musykil ini?

Pertama, jika ingin menunjukkan konsistensi antara ucapan dan perbuatannya, Prabowo akan membiarkan Edhy.

Dia bahkan segera menyampaikan kepada publik memecat Edhy dari partai.

Langkah itu malah bisa digunakannya sebagai momentum memperkuat citra dirinya sebagai figur anti korupsi. Pamor Gerindra juga akan terangkat tinggi.

Prabowo bisa memilih figur lain dengan integritas tinggi, menggantikan Edhy. Gerindra seharusnya tidak akan kekurangan stok.

Kedua, bila Prabowo merasa dikhianati, maka ada beberapa opsi yang diambil:

Membiarkan jabatan yang ditinggalkan Edhy, kosong dan diserahkan kepada partai lain. Sikap ini merupakan signal yang sangat keras bahwa dia sangat marah, kecewa kepada Jokowi dan Megawati.

Langkah lain yang lebih drastis, Prabowo mengundurkan diri dari kabinet, sebagai bentuk perlawanan secara terbuka kepada Jokowi dan Megawati.

Opsi mana yang akan diambil oleh Prabowo? Hal itu akan menunjukkan kualitas dirinya sebagai tokoh politik dan pemimpin partai besar sekelas Gerindra.

Meminjam istilah yang pernah diucapkan secara heroik oleh Prabowo, apakah setelah penangkapan Edhy, dia tetap memilih “timbul dan tenggelam bersama Jokowi?.”

Sejarah akan mencatat. Prabowo seorang pensiunan jenderal. Pernah dijuluki sebagai macan Asia, memilih seperti apa dia akan dikenang? end.

*Analis politik/wartawan senior

Tags: Edhy prabowoJokowikpkMenteri kelautan edhyPrabowo
ShareTweetSend

Related Posts

Karikatur
Uncategori

Gubernur NTB Ditantang ‘Naik Ring’ oleh Warganya

4 April 2021
Kondisi sosial
Uncategori

Bu Mensos Sampai Berjumpa di Kampung 1001 Malam

10 Januari 2021
Lawyer
Uncategori

Penetapan tersangka Wakil Walikota Bima cacat Yuridis

16 November 2020
Potret pendidikan
Uncategori

Isu Pendidikan di debat publik Pilkada Dompu tahun 2020

9 November 2020
ipda pian
Uncategori

Dedikasi tanpa batas : Cerita Kapolsek Pekat harus menerobos hingga kepelosok Gunung Tambora

1 Juli 2020
demo ruu hip
Uncategori

RUU HIP Hidupkan kembali komunis, ormas Islam Dompu demo

24 Juni 2020

POPULAR NEWS

Foto mesum

Adegan ranjang di “ruangan opname” viral di Facebook

20 Januari 2021
Pelaku adegan ranjang di RSUD Dompu Polisi, di kamar 06

Pelaku adegan ranjang di RSUD Dompu Polisi, di kamar 06

22 Januari 2021
Pelaku video porno

Perempuan terduga pelaku adegan ranjang di kamar isolasi covid-19 mulai bersuara

23 Januari 2021
Kasat reskrim Dompu

Penyidik lengkapi berkas tersangka anggota DPRD Dompu

19 Januari 2021
Kmas

Ketika (budak) honorer menjawab ancaman Cawabup Dompu Ichtiar

3 Desember 2020

EDITOR'S PICK

danrem 162/wb

Danrem 162/WB Upacara HUT Kemerdekaan di Ponpes eks Napiter, Santri Bercadar jadi peserta

17 Agustus 2020
sk dpp pan

PAN setujui pasangan SUKA, Iwan : Kami akan kawal pemenangan!

17 Juli 2020
kapolda ntb

Kapolda NTB : Situasi Kamtibmas Kondusif Menjelang Pilgub

18 Juni 2018
Pol Airud Polres Dompu bagikan baby lobster di ultah ke-70

Pol Airud Polres Dompu bagikan baby lobster di ultah ke-70

25 November 2020
  • Mengenai EDITOR News
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Beriklan

EDITOR News © 2021 HS All Rights Reserved

  • Login
  • Daerah
    • Yudikatif
    • Parlemen
    • Eksekutif
  • Korupsi
  • Laporan Khusus
  • Suara Parlemen
  • Demokrasi
    • Pemilu
    • Pilgub
    • Pilkada
  • Viral

EDITOR News © 2021 HS All Rights Reserved

No Result
View All Result

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In