EDITOR I News
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Politik
  • Pemerintahan
    • Eksekutif
    • Legislatif
    • Yudikatif
  • Korupsi
  • Liputan Mendalam
  • Demokrasi
    • Pemilu
    • Pilgub
    • Pilkada
  • Karangan Khas
  • Viral
  • Tren
  • Home
  • News
  • Politik
  • Pemerintahan
    • Eksekutif
    • Legislatif
    • Yudikatif
  • Korupsi
  • Liputan Mendalam
  • Demokrasi
    • Pemilu
    • Pilgub
    • Pilkada
  • Karangan Khas
  • Viral
  • Tren
No Result
View All Result
EDITOR I News
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Korupsi
  • Liputan Mendalam
  • Demokrasi
  • Karangan Khas
  • Viral
  • Tren
Home Kolom & Opini

Pasien Diusir Dari RS, Tapi Pegawai Pajak Bisa Punya Duit Ratusan Miliar

9 Maret 2023
in Kolom & Opini
0 0
0
📷 Ilustrasi tenaga kesehatan. (BBC Indonesia).

📷 Ilustrasi tenaga kesehatan. (BBC Indonesia).

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh : Asyari Usman*

 

Rafael Alun Trisambodo, pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP), bisa belikan anaknya mobil Rubicon yang harganya di atas 1.5 miliar. Rafael punya kekayaan resmi 56 miliar sesuai LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara). Kemudian, yang baru diungkap PPATK, Rafael punya 40 rekening bank yang nilai transaksinya 500 miliar.

Begitulah gambaran tentang orang-orang korup yang bekerja di DJP. Kekayaan 50 miliar tak seberapa; 200 miliar biasa saja.

Tapi, ironisnya, banyak pasien yang diusir oleh pihak rumah sakit hanya dengan alasa tidak ada tempat tidur. Atau karena tidak punya BPJS Kesehatan.

Indonesia ini kaya raya. Sangat kaya raya. Sungguh tak pantas pasien miskin diusir dari rumah sakit. Padahal, pasien-pasien itu masih memerlukan perawatan. Tapi, itulah yang terjadi.

Ini peristiwa yang saya saksikan sendiri. Seorang anak laki-laki yang berusia sekitar 13 tahun menderita tumor di mata kirinya. Mata anak ini menonjol besar.

Baca juga :   Seniman Terkenal Pun Ikut Panik Melihat Anies Baswedan

Suatu hari, sekitar setahun yang lalu, dia untuk kedua kalinya dimasukkan ke RS pemerintah yang berstatus rujukan di Medan. Paling lengkap peralatannya.

Anak yang tak jadi diangkat tumor matanya itu disuruh-suruh pulang oleh para petugas RS negara itu. Dia tak jadi dioperasi karena kondisinya tidak memungkinkan lagi. Kondisi tak memungkinkan itu terjadi karena janji operasi ketika dia masih “sehat”, tidak dilaksanakan entah karena alasan apa.

Ketika dia masuk yang kedua itu, tumor di mata kirinya menjalar ke mata kanan. Suatu hari, anak itu mengeluh kepada ibunya bahwa mata kirinya pun ikut gelap. Tidak bisa lagi melihat.

Pihak RS mengatakan riskan untuk dioperasi. Saya memaknainya sebagai vonis bahwa anak itu tak punya harapan hidup lagi. Memang terbukti. Tak lama setelah dia keluar karena dipaksa oleh petugas RS, anak itu pun meninggal dunia.

Baca juga :   Kartu BPJS miskin bagi warga kurang mampu

Ibu Menteri Keuangan yang terhormat. Anda tahu apa tidak, begitu banyak pasien yang disuruh pulang sebelum perawatan selesai? Bu Menteri pernah dengar mengapa mereka disuruh-suruh pulang?

Mengapa cerita RS yang mengusir pasien harus dikaitkan dengan Anda, Bu Menteri? Karena para pasien diusir dengan alasan tempat tidur tak cukup. Banyak pasien baru yang masuk antrian.

Ini artinya tidak ada duit untuk menambah kapasitas RS. Tidak ada dana untuk membangun RS baru yang dikelola negara. Tentu semuanya urusan Menteri Keuangan.

Bu Menteri, RS pemerintah di Medan itu menjadi rujukan semua RS kabupaten-kota di seluruh Sumatera Utara. Wajar saja kalau RS ini kekurangan tempat tidur. Kapasitasnya sudah sangat tidak memadai lagi.

Page 1 of 2
12Next
Tags: bpjsDitjen pajakkemenkeukorupsi pajakmenkesPasien diusir
ShareTweetSend

Related Posts

Publik Dipaksa Curiga, Logika Awam Diuji oleh Aturan KPU
Kolom & Opini

Publik Dipaksa Curiga, Logika Awam Diuji oleh Aturan KPU

16 September 2025
UGM Pelopor Hilirisasi Ijazah Palsu?
Kolom & Opini

UGM Pelopor Hilirisasi Ijazah Palsu?

25 Juli 2025
Prof Sofian Effendi Cabut Komentar Tentang Ijazah Jokowi, Persepsi Palsu Malah Makin Kuat
Kolom & Opini

Prof Sofian Effendi Cabut Komentar Tentang Ijazah Jokowi, Persepsi Palsu Malah Makin Kuat

18 Juli 2025

Berita Rekomendasi

Semarak ulang tahun Humas Polri ke-74, Polres Dompu gelar donor darah
Bakti Sosial

Semarak ulang tahun Humas Polri ke-74, Polres Dompu gelar donor darah

22 Oktober 2025

Inspektorat terima 20 aduan dugaan penyimpangan dana desa

Inspektorat terima 20 aduan dugaan penyimpangan dana desa

24 September 2025

Populer

  • Semarak ulang tahun Humas Polri ke-74, Polres Dompu gelar donor darah

    Semarak ulang tahun Humas Polri ke-74, Polres Dompu gelar donor darah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inspektorat terima 20 aduan dugaan penyimpangan dana desa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Publik Dipaksa Curiga, Logika Awam Diuji oleh Aturan KPU

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Korban terus berjatuhan, status KLB malah dicabut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • UTD RSUD Dompu fasilitasi donor darah mahasiswa KKN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Hadir sejak tahun 2017. Menjawab tuntutan kebutuhan informasi masyarakat.

Pedoman Media Siber

Mengenai EDITOR | News

Karir

Beriklan

© 2022 Copyright Editor.co.id - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Pembangunan
  • Headline
  • Kolom & Opini
  • Kabar Hukum
  • Pilkada
  • Eksekutif
  • Advertorial
  • Traveling

© 2022 Copyrights Editor.co.id. Hak Cipta Dilindungi Undang-undang.