Jika SiKOMPAS dapat berjalan sesuai konsep, Dompu akan memiliki model pengawasan berbasis kolaborasi yang jarang ada di daerah lain.
Namun tantangan utamanya adalah komitmen politik dan birokrasi, mengingat sebagian besar perubahan ini akan menyentuh langsung pola kerja dan distribusi anggaran.
Nukman optimistis, selama ada kemauan dan transparansi, sistem ini bisa memastikan setiap rupiah digunakan tepat sasaran dan benar-benar menyentuh masyarakat yang membutuhkan.
Dengan potensi “uang hilang” hingga Rp90 miliar per tahun, keberhasilan SiKOMPAS bukan hanya soal inovasi, tapi juga soal menyelamatkan masa depan program pengentasan kemiskinan dan ketahanan pangan di Kabupaten Dompu. (*/Zn).




