EDITOR I News
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Politik
  • Pemerintahan
    • Eksekutif
    • Legislatif
    • Yudikatif
  • Korupsi
  • Liputan Mendalam
  • Demokrasi
    • Pemilu
    • Pilgub
    • Pilkada
  • Karangan Khas
  • Viral
  • Tren
  • Home
  • News
  • Politik
  • Pemerintahan
    • Eksekutif
    • Legislatif
    • Yudikatif
  • Korupsi
  • Liputan Mendalam
  • Demokrasi
    • Pemilu
    • Pilgub
    • Pilkada
  • Karangan Khas
  • Viral
  • Tren
No Result
View All Result
EDITOR I News
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Korupsi
  • Liputan Mendalam
  • Demokrasi
  • Karangan Khas
  • Viral
  • Tren
Home Kolom & Opini

Mengapa Jokowi Paksakan Gibran Ikut Pilpres 2024?

29 Oktober 2023
in Kolom & Opini
0 0
0
đź“· Keluarga Jokowi. (Nakita.grid.id).

đź“· Keluarga Jokowi. (Nakita.grid.id).

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh : Asyari Usman*

 

 

Sekarang kita perlu menjawab pertanyaan mengapa Jokowi bersikeras agar Gibran Rakabuming menjadi cawapres untuk Prabowo Subianto? Apakah sekadar manuver untuk melawan Bu Megawati?

Tidak. Bukan itu. Jokowi sadar bahwa pilpres 2024 adalah kesempatan terakhir bagi dia untuk menjadikan anaknya itu sebagai orang kuat. Yang akan mengawal dia dan keluarganya, kelak.

Tidak akan ada lagi peluang berikutnya. Sebab, Jokowi pasti turun tahun depan. Setelah Jokowi tidak lagi presiden, Gibran tak akan mungkin bisa ikut pilpres 2029. Hampir mustahil.

Jokowi juga paham pepatah “momentum tidak akan datang dua kali”. Ini pepatah yang sangat terkenal di dunia pertarungan. Khususnya di panggung politik.

Ada benarnya pepatah ini. Banyak contoh. Termasuklah ketika Pak Amien Rais punya peluang besar untuk menjadi presiden di masa gerakan Reformasi tempohari. Tapi Pak Amien melihat ada risiko besar. Beliau melewatkan momentum itu. Dan tidak pernah datang lagi.

Baca juga :   Cak Imin Cawapres, Bisa Jadi Skenario Penjegalan Anies?

Yang dilakukan Jokowi hari ini mirip dengan pepatah momentum tak datang dua kali. Bedanya dengan Pak Amien dulu, sekarang ini Jokowi mau merebut momentum Gibran duduk sebagai wakil presiden dengan cara yang licik. Sangat culas.

Mengapa dikatakan mirip? Karena momentum yang dipepatahkan itu hadir secara alami. Bukan dihadir-hadirkan dengan segala cara. Untuk Gibran, Jokowi mau menjadikan anaknya wapres dengan cara rekapaksa. Bukan lagi rekayasa.

Singkatnya, Jokowi memaksakan momentum untuk Gibran. Dia menciptakan momentum itu. Pokoknya Gibran harus menjadi wapres.

Seperti apa risiko mengambil momentum atau mengada-adakan momentum? Kalau momentum murni risikonya menyusul kemudian. Sedangkan rekapaksa Jokowi untuk Gibran risikonya bermunculan sejak awal.

Baca juga :   Prof Sofian Effendi Cabut Komentar Tentang Ijazah Jokowi, Persepsi Palsu Malah Makin Kuat

Misalnya, sekarang ini Jokowi dikutuk oleh para penjilatnya sendiri. Mereka mencela rekapaksa momentum itu. Jokowi berkemungkinan menghadapi proses pemakzulan (impeachment) dalam waktu dekat ini. Dia diyakini telah melakukan banyak pelanggaran konstitusi.

Akankah Jokowi takut dengan berbagai risiko gara-gara menukangi konstitusi dan peraturan perundangan itu? Dia tidak takut risiko apa pun. Dia nekat melakukan kelicikan, kecurangan, dan pelanggaran.

Sekali lagi, ini semua dia lakukan demi mendudukkan Gibran di kursi wapres. Dan kesempatan itu hanya ada dan bisa sukses di pilpres 2024.

Jokowi tampaknya sudah membuat kalkulasi yang matang. Skenario ini harus terlaksana. Tidak ada kamus gagal.

Gibran gagal menjadi wapres berarti hancurlah “road map” yang telah dia susun untuk keamanan diri dan keluarganya maupun untuk keberlanjutan visi-misi toksiknya.

Page 1 of 2
12Next
Tags: asyari usmancawapresgibranJokowiKeluarga jokowiKonstitusipilpres
ShareTweetSend

Related Posts

Publik Dipaksa Curiga, Logika Awam Diuji oleh Aturan KPU
Kolom & Opini

Publik Dipaksa Curiga, Logika Awam Diuji oleh Aturan KPU

16 September 2025
UGM Pelopor Hilirisasi Ijazah Palsu?
Kolom & Opini

UGM Pelopor Hilirisasi Ijazah Palsu?

25 Juli 2025
Prof Sofian Effendi Cabut Komentar Tentang Ijazah Jokowi, Persepsi Palsu Malah Makin Kuat
Kolom & Opini

Prof Sofian Effendi Cabut Komentar Tentang Ijazah Jokowi, Persepsi Palsu Malah Makin Kuat

18 Juli 2025

Berita Rekomendasi

Semarak ulang tahun Humas Polri ke-74, Polres Dompu gelar donor darah
Bakti Sosial

Semarak ulang tahun Humas Polri ke-74, Polres Dompu gelar donor darah

22 Oktober 2025

Inspektorat terima 20 aduan dugaan penyimpangan dana desa

Inspektorat terima 20 aduan dugaan penyimpangan dana desa

24 September 2025

Populer

  • Semarak ulang tahun Humas Polri ke-74, Polres Dompu gelar donor darah

    Semarak ulang tahun Humas Polri ke-74, Polres Dompu gelar donor darah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inspektorat terima 20 aduan dugaan penyimpangan dana desa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Publik Dipaksa Curiga, Logika Awam Diuji oleh Aturan KPU

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Korban terus berjatuhan, status KLB malah dicabut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • UTD RSUD Dompu fasilitasi donor darah mahasiswa KKN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Hadir sejak tahun 2017. Menjawab tuntutan kebutuhan informasi masyarakat.

Pedoman Media Siber

Mengenai EDITOR | News

Karir

Beriklan

© 2022 Copyright Editor.co.id - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Pembangunan
  • Headline
  • Kolom & Opini
  • Kabar Hukum
  • Pilkada
  • Eksekutif
  • Advertorial
  • Traveling

© 2022 Copyrights Editor.co.id. Hak Cipta Dilindungi Undang-undang.