Editor, Dompu – Seorang guru honorer marah mendengar isi pidato politik calon Wakil Bupati Dompu, Nusa Tenggara Barat Ichtiar yang berisi ancaman terhadap profesi mereka jika tidak mendukungnya dalam Pilkada 9 Desember nanti.
Melalui akun facebook ‘Kmas Ardani Amalsyah’, dia pun menulis surat terbuka untuk menjawab pernyataan jumawa Ichtiar.
Dirinya mewakili suara seluruh tenaga honorer Dompu mendesak Ichtiar untuk mengklarifikasi dan menyampaikan permohonan maaf karena dianggap Ichtiar sudah mengintimidasi dia dan teman sejawatnya yang berstatus sebagai honorer.
Kmas menulis surat terbukanya pada dinding facebooknya pada hari Kamis, 3 Desember 2020 waktu siang, surat tersebut diberi judul ‘Surat Cinta’.
Dalam surat dimaksud, direktur salah satu bimbingan belajar itu juga melampirkan video pidato sang Cawabup yang sudah tersebar luas sejagat maya.
Diketahui, orasi politik Ichtiar dalam kampanye terbatas di Desa Bakajaya, Kecamatan Woja, pada hari Rabu tanggal 2 Desember 2020 sore hari. Dalam Pilkada 2020, Ichtiar berpasangan dengan Eri Aryani (istri Bupati Dompu) dengan nomor urut 1.
Kepada Editor, Kmas biasa disapa meluapkan ketersinggungannya karena menilai pernyataan Ichtiar memposisikan dirinya dan teman-teman honorer lain sebagai budak.
“Sederhananya guru, tenaga kesehatan, dan lain-lain adalah abdi negara. Bukan tentang PNS/Honor/Eselon/Non Eselon/Kepala/Bawahan. Dan saya pribadi dengan background pendidikan sebagai Sarjana Teknik murni yang tidak bisa diangkat sebagai guru PNS dan mengajar. Ya.. karena saya benar-benar mau mengabdi, karenanya saya tidak pernah kejar SK Dinas ataupun SK Honda,”.
Menurutnya, pernyataan HI (H. Ichtiar, red) dalam orasinya mencederai demokrasi dan profesi abdi negara, “Yang dengan ancaman tersebut seolah memposisikan para abdi negara dengan status honorer sebagai budak yang tak berdaya dan mereka yang berkuasalah sebagai majikannya,”.
“Dan saya tersinggung, karenanya saya lampirkan penerimaan insentif yang tidak seberapa dibanding prestasi yang kami bisa berikan buat negara dan Dompu,” tandas Kmas.
Begini isi lengkap surat cinta Kmas
Surat Cinta
Perihal : Mendesak H. Ichtiar, SH untuk Segera Mengklarifikasi dan Menyampaikan Permohonan Maaf Atas Ancaman Dan Ucapan Yang Menghina Profesi Guru Honor, Perawat, Bidan dan Lainnya.
Kepada Yth. H. Ichtiar, SH
di Tempat.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Salam hormat saya, saya sang guru honor sekolah bernama Kmas Ardani Amalsyah, saya menjadi guru sejak belasan tahun lalu disalah satu sekolah favorite di Dompu (saya yakin anda tau dimana saya mengajar).
Sebelumnya saya ucapkan selamat kepada anda karena anda sedang berada pada posisi yg luar biasa saat ini yaitu sebagai calon Wakil Bupati Dompu mendampingi Umi Eri pada pilkada tahun ini.
Anda adalah salah satu putra terbaik Dompu, memimpin banyak instasi hingga diakhir hampir 7 tahun anda memimpin Dinas Dikpora Dompu sampai dengan anda mengajukan pensiun untuk ikut serta sebagai peserta pilkada, semoga anda menang.
Namun saya sebagai guru pada kesempatan ini bermaksud untuk merespon salah satu isi orasi anda saat berkampanye seperti dalam video yang saya sertakan ini. Kebetulan anda bicara tentang profesi kami yaitu guru honorer yang anda ancam untuk keluarkan kami bila kami tidak mendukung anda. Hal tersebut normatif dalam dunia politik, namun tidak bisa dipungkiri bahasa itu sedikit memberi luka pada demokrasi dan pribadi yang berprofesi sebagai guru honor, perawat honor, bidan honor, juga pejabat lain (seperti yang anda singgung dalam video).
Saya rasa ada hal yang perlu anda ketahui tentang perilaku dan pola pikir kaum milenial saat ini, dimana sejumlah orang bisa memiliki motivasi hidup berbeda dengan masyarakat sebelumnya (mungkin termaksud anda).
Pada intinya, saya akan bicara tentang pribadi saya yang jadi guru honor belasan tahun tapi cuma ada SK sekolah, saya tidak tergoda dengan SK Dinas dari anda dan juga SK Honda dari Bupati, karena saya mau mengajar untuk berbagi ilmu bukan buat dapat SK. Lalu insenstif yang kami dapat selama menjadi guru pun jumlahnya tidaklah besar, untuk bensin pun tak cukup, anda bisa cek daftar penerimaan saya, sekali lagi ini menegaskan bahwa kami mengajar bukan untuk materi.
Sehingga ungkapan bahwa seolah semua guru honor akan takluk pada gertakan anda itu tidaklah benar, ini malah merugikan anda dan pasangan anda secara politis, karena hilangnya simpati masyarakat kepada anda.
Disadari atau tidak oleh anda, anda sedang menggoreskan arang pada kening anda sendiri, dan itu akan mengganggu hari tua anda. Kami mohon untuk anda dapat menyampaikan permohonan maaf secara umum kepada profesi-profesi yang anda sertakan dalam ancaman anda. Bila tidak berkenanpun tidaklah masalah.
Salam Homat,
Saya Guru Yang Tidak Dukung Anda