EDITOR I News
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Politik
  • Pemerintahan
    • Eksekutif
    • Legislatif
    • Yudikatif
  • Korupsi
  • Liputan Mendalam
  • Demokrasi
    • Pemilu
    • Pilgub
    • Pilkada
  • Karangan Khas
  • Viral
  • Tren
  • Home
  • News
  • Politik
  • Pemerintahan
    • Eksekutif
    • Legislatif
    • Yudikatif
  • Korupsi
  • Liputan Mendalam
  • Demokrasi
    • Pemilu
    • Pilgub
    • Pilkada
  • Karangan Khas
  • Viral
  • Tren
No Result
View All Result
EDITOR I News
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Korupsi
  • Liputan Mendalam
  • Demokrasi
  • Karangan Khas
  • Viral
  • Tren
Home Historis

Kerajaan Dompo dalam Pusaran Sumpah Palapa Gajah Mada

10 April 2021
in Historis
0 0
0
Istana

📷 ASI atau Istana Dompu diprediksi dibangun oleh Sultan Abdullah II dan terakhir dibongkar oleh Jepang tahun 1942. (Muhammad Nur/Uma Neo).

Share on FacebookShare on Twitter

 

Mengapa Dompo Masuk Radar Gajah Mada

Profesor Arif Munandar dalam tulisannya, Sumpah Palapa Gajah Mada, menyebutkan tujuan sumpah guna membendung pengaruh kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara, apalagi pada masa itu (abad ke-14), berdiri kerajaan Ayut’ia (Ayudhya), pengaruhnya sampai ke Myanmar.

Majapahit juga mendapatkan informasi bahwa ada pergerakan Cina (Tiongkok) mau ke wilayah kerajaan Dompo. Maka untuk menghambat laju penguasaan oleh Cina di seluruh wilayah nusantara termasuk kerajaan Dompo, salah satu cara yaitu harus menguasai kerajaan Dompo.

Laksmana Ceng Ho yang diutus oleh Kaisar Cina pada 1420 diduga pernah mendarat di Teluk Cempi. Ada temuan beberapa keramik di Kecamatan Hu`u diduga hasil perdagangan. Kedatangan Laksamana ke Dompo bukan tanpa sebab, kemungkinan untuk menjalin kerja sama perdagangan.

Pertimbangan lain Majapahit menyerang Dompo adalah faktor kekayaan alamnya. Kerajaan Dompo kala itu memiliki kekayaan alam seperti kayu Cendana, di mana kayu Cendana sangat laku di pasaran karena merupakan komoditi primadona.

Baca juga :   Penerimaan dari galian C 1,3 miliar belum optimal

Majapahit ketika itu terlibat langsung di dalam perdagangan dengan kerajaan-kerajaan di Asia. Selain bertindak sebagai makelar, Majapahit juga mencari bahan baku atau kekayaan alam seperti kayu Cendana untuk dijual sendiri guna meningkatkan kekuatan bisnisnya.

Selain cendana, Dompo juga mempunyai mutiara. Catatan seorang Zolinger yang pernah datang ke Pulau Sumbawa untuk melihat perkembangan Pulau Sumbawa usai meletusnya Gunung Tambora menunjukkan hal itu.

Salah satu yang dikunjungi saat itu adalah kerajaan Dompo sekitar 1847. Saat itu sudah ada kegiatan budidaya mutiara di Teluk Cempi, bagian dari kerajaan Dompo.

Budidaya mutiara sudah ada sebelum meletus Gunung Tambora. Kemungkinan itu salah satu komoditi yang dicari oleh Majapahit selain kayu Cendana.

Baca juga :   Safari ramadhan di Kempo, Wabup berikan paket bantuan

Saat itu Dompo juga surplus beras, seperti diceritakan turun temurun dalam cerita rakyat. Tanah Dompo subur dan mereka sudah memiiki sistem pengolahannya yang bagus dengan sistem pengelolaan pertanian yang teratur. Jika dihubungkan dengan kebudayaan, teknologi pertaniannya sebagai mata pencaharian (laluru memori) sudah mempunyai bulan (waktu) sendiri untuk menentukan musim tanam, kapan turun hujan dan metode perbintangan.

Penaklukan Dompo

Terdapat dua versi penyerangan oleh Majapahit. Versi pertama, menurut cerita tutur yang dirangkum dalam naskah cerita kerajaan Dompo, serangan Gajah Mada terjadi dua kali. Serangan pertama dilakukan tahun 1340, atau berarti sama dengan serangan ke Bali, dan serangan kedua terjadi tahun 1357. Tapi menurut catatan Pararaton hanya satu kali serangan ke kerajaan Dompo yaitu tahun 1357.

Page 2 of 4
Prev1234Next
Tags: dompugunung tamboraHut dompu 206kerajaan dompokerajaan padompoletusan tambora
ShareTweetSend

Related Posts

Letusan
Historis

Tambora Meletus Karena Seorang Arab Dibunuh

10 April 2021
Letusan
Historis

Tambora Disangka Letusan Meriam Nyi Roro Kidul

10 April 2021
Gambar
Historis

Letusan Gunung Tambora Musnahkan Dua Kerajaan

10 April 2021

Berita Rekomendasi

KON tolak unjuk rasa 20 Mei: Stop politisasi Ojol
Metro

KON tolak unjuk rasa 20 Mei: Stop politisasi Ojol

20 Mei 2025

Festival Lakey 2025 diluncurkan: Sinergi budaya dan pariwisata mengerek ekonomi

Festival Lakey 2025 diluncurkan: Sinergi budaya dan pariwisata mengerek ekonomi

2 Juni 2025
Bea Cukai Sumbawa musnahkan Rokok ilegal senilai Rp472 juta

Bea Cukai Sumbawa musnahkan Rokok ilegal senilai Rp472 juta

21 Mei 2025
ASN spesial, dapat baju keki milik Bupati, modus ‘golongan kere’

ASN spesial, dapat baju keki milik Bupati, modus ‘golongan kere’

10 Juni 2025

Populer

  • ASN spesial, dapat baju keki milik Bupati, modus ‘golongan kere’

    ASN spesial, dapat baju keki milik Bupati, modus ‘golongan kere’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Akuntabilitas Kinerja : Orkestrasi Membangun Pemerintah Yang Berorientasi Hasil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Luas budidaya tembakau di Dompu meningkat, produktivitas tinggi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Festival Lakey 2025 diluncurkan: Sinergi budaya dan pariwisata mengerek ekonomi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Foto : Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 1441 H Bupati & Wakil Bupati Bima

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Hadir sejak tahun 2017. Menjawab tuntutan kebutuhan informasi masyarakat.

Pedoman Media Siber

Mengenai EDITOR | News

Karir

Beriklan

© 2022 Copyright Editor.co.id - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
  • Pembangunan
  • Headline
  • Kolom & Opini
  • Kabar Hukum
  • Pilkada
  • Eksekutif
  • Advertorial
  • Traveling

© 2022 Copyrights Editor.co.id. Hak Cipta Dilindungi Undang-undang.