Dompu [EDITOR I News] – Penanganan orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ di Kabupaten Dompu, mengalami kendala yang serius.
Karena, dinas kesehatan mengalami kekurangan obat untuk penderita ODGJ. Oleh sebab itu, dibutuhkan alokasi anggaran untuk pengadaan obat tersebut.
Kepala Bidang Kesmas, Dinas Kesehatan, Kabupaten Dompu, Rostianti Arisyandi, Jum’at (23/8) mengatakan, semakin bertambahnya ODGJ di kabupaten Dompu, akibat terputusnya pengobatan.
Dalam tiga tahun terakhir, Pemkab Dompu bersama relawan gencar melakukan kegiatan dengan membawa ODGJ ke RSJ, di Mataram. Hasilnya cukup menggembirakan, karena hampir seluruh ODGJ yang dirujuk ke RSJ mengalami kesembuhan.
“Namun, pasca pulang dari perawatan, dengan rentan waktu 3 bulan, ODGJ tersebut kembali kambuh,” ujarnya.
Hal itu dikarenakan pemberian obat tidak lagi dilakukan oleh keluarga.
Kepala UPTD Farmasi Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Indi Hartini mengatakan, stok obat untuk ODGJ di Dompu sangat minim. Padahal, untuk menjamin kesembuhan pasien ODGJ, pemberihan obat tidak boleh terputus.
“Kepedulian Pemkab Dompu untuk membantu ODGJ mendapatkan pengobatan tidak didukung penuh dengan penyediaan pengobatan lanjutan,” katanya.
Jika dibandingkan dengan jumlah pederita ODGJ, sambung dia, obat-obatan yang didapat dari bantuan Kementrian Kesehatan tidak mencukupi selama satu tahun.
“Obat-obatan untuk gangguan jiwa ini, hanya di dapat dari bantuan Dana DAK yang jumlahnya sangat terbatas,” ujarnya. (/*).