Dompu [EDITOR I News] – Perikanan dan kelautan merupakan salah satu sektor basis yang berperan strategis di dalam nadi perekonomian masyarakat Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Sektor ini memiliki potensi besar misalnya perikanan tangkap, rumput laut, dan tambak.
Tak ingin potensi besar itu tidak dikelola dan dibangun dengan baik, Bupati Dompu, Bambang Firdaus didampingi pelaksana tugas kepala Bappeda dan Litbang, Muhammad Adhar dan ketua atau koordinator bidang percepatan pembangunan infrastruktur daerah dan reformasi birokraai Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP2D), Asrullah, mengambil langkah cepat menjemput program pada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Pada Rabu, (25/06) Bupati Bambang bertemu dengan sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Ridwan Mulyana di kantor KKP. Agenda yang dibawa oleh Bupati yaitu mengajukan proposal agar tiga desa yaitu Desa Soro (Kec. Kempo), Desa Malaju (Kec. Kilo), dan Desa Jala (Kec. Hu’u) ditetapkan sebagai kampung nelayan.
Perjuangan Bupati untuk para nelayan mendapat angin segar, dan Sesditjen Ridwan Mulyana mengapresiasinya. Ridwan berjanji akan mengusahakannya di tahun 2026 dan 2027, mengakomodir proposal pembangunan Kampung Nelayan di Dompu dari 500 lokasi tahun 2026 dan 500 lokasi lagi pada tahun 2027 mendatang.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Dompu, Yani Hartono mengungkapkan, tahun 2025 ini Dompu mendapatkan alokasi untuk budidaya rumput laut di Desa Kwangko. Namun, Pemkab Dompu melalui Dinas Perikanan diminta oleh kementerian KKP untuk segera menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Detail Engineering Design atau DED, supaya segera dikerjakan di tahun 2025.







